Mantan Menkeu RI Kenang Masa Kuliah Diajar Dr. Sjahrir
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Chatib Basri mengenang masa kuliahnya saat diajar langsung oleh ekonom Sutan Sjahrir. Hal ini disebutkan peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, (28/7/2025).
"Kalau dia ngajar, nggak pernah yang dia kuliahkan keluar di ujian. Karena isinya adalah dia menyampaikan bagaimana kebijakan pemerintah menghina akal sehat kita. Dan kemudian kita sorak, tapi pertanyaan itu nggak pernah muncul dalam ujian," kata Chatib.
Chatib menceritakan bahwa Syahrir sering menyoroti Kebijakan Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) di kelas. Syahrir menyebut kebijakan tersebut sebagai kombinasi monopoli dan monopsoni yang tak ada dalam buku teks dan hanya terjadi di Indonesia.
"Waktu itu tema yang paling rame adalah BPPC ya.Karena dia mengatakan ini satu-satunya kebijakan yang tidak ada di buku teks dan harus dapet hadiah Nobel karena ada monopsoni sekaligus monopoli. Nggak ada di dunia, cuma ada di Indonesia," kata dia.
Sebagai informasi, kebijakan BPPC di Indonesia pada masa Orde Baru merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengatur tata niaga cengkeh, yang dianggap sebagai komoditas penting.
BPPC didirikan pada tahun 1992 dengan tujuan memonopoli pembelian cengkeh dari petani dan menjualnya kepada pabrik rokok, dengan ketua BPPC adalah Tommy Soeharto. BPPC bertindak sebagai satu-satunya pihak yang membeli cengkeh dari petani, sehingga memiliki kekuatan untuk menentukan harga.
(haa/haa)