Sri Mulyani Sudah Suntik Bulog Rp 16,6 T, Hasilnya Stok Beras Rekor

Aziza Zahwa Layla Madjid, CNBC Indonesia
Selasa, 29/07/2025 08:45 WIB
Foto: Stok beras pemerintah di gudang Bulog. (Dok. Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang semester I 2025, pemerintah telah merealisasikan suntikan dana sebesar Rp 16,6 triliun kepada Perum Bulog untuk penguatan pangan nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam menjelaskan bahwa realisasi investasi nonpermanen kepada Perum Bulog tersebut dilakukan untuk mendorong ketahanan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga beras.

"Dana sebesar Rp16,6 triliun berguna untuk menjaga penguatan cadangan pangan dan yang paling penting menjaga stabilitas harga beras pada saat panen sehingga tidak merugikan petani," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (29/7/2025).

Tak hanya komoditas beras, suntikan dana juga ditujukan untuk menyerap panen jagung sebagai bentuk diversifikasi ketahanan pangan.


"Ini semuanya ditujukan agar petani tetap menanam harga dari panen yang terjaga namun konsumen tetap bisa mengkonsumsi dengan tingkat yang stabil dan terjaga affordable," ujarnya.

Selain menjaga stabilitas harga, pemerintah juga melakukan deregulasi pada sekitar 145 aturan dalam distribusi pupuk agar distribusi pupuk bersubsidi dapat berjalan langsung ke petani tepat waktu tanam.

Kebijakan tersebut berhasil meningkatkan produksi beras sebesar 13,2% secara tahunan atau year-on-year mencapai 19,09 juta ton pada periode Januari hingga Juni 2025.

"Dengan kinerja di sektor tanam-panganan beras tersebut, maka pertumbuhan sektor pertanian agrikultur di triwulan 1 2025 mencapai 10,52% year on year. Sementara itu keadaan beras di Bulog juga mencakupkan tertinggi dalam sejarah," ujarnya.

Sebagai catatan, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap stok beras telah mencapai 4,2 juta ton di gudang Perum Bulog. Stok beras ini merupakan yang tertinggi sejak 1969 atau saat Bulog berdiri.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkap ada tambahan beras yang masuk ke gudang Bulog sekitar 2,6 juta ton hingga semester I/2025. Bahkan, Amran memaparkan stok beras Indonesia tidak pernah mencapai 3 juta ton pada 2013, meski kala itu stok beras di awal tahun mencapai 2,19 juta ton. 


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Erick Thohir Copot Dirut Bulog, Novi Helmy Lanjutkan Karir TNI