
Daftar Komitmen Investasi AS di RI, Ada GE, Amazon hingga Microsoft

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan AS pada tanggal 22 Juli lalu menjadi momen yang penting.
Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapatkan penurunan tarif paling rendah, dibandingkan negara-negara yang menyebabkan Defisit Neraca Perdagangan dengan AS, yakni dari angka 32% menjadi sebesar 19%.
"Secara umum Joint Statement menggambarkan kesepakatan yang telah dibahas dan Amerika Serikat menunjukkan poin-poin penting dan komitmen politik baik Indonesia maupun Amerika yang akan menjadi dasar perjanjian perdagangan nanti. Nah, tentu akan dilanjutkan dengan pembahasan lanjutan yang menyangkut kepentingan kedua negara," ungkap Airlangga dalam Konferensi Pers mengenai Respons atas Joint Statement antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), dikutip Jumat (25/07).
Adapun hingga saat ini, menurut Airlangga AS sendiri merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan pangsa pasar ekspor hingga mencapai 11,22% pada tahun 2024 dan juga menduduki posisi strategis sebagai negara asal penanaman modal asing sebesar US$3,7 miliar pada tahun 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyebutkan bahwa pihak AS juga memberikan komitmen melakukan rencana investasi di Indonesia.
Di antaranya yakni, kerja sama pembangunan fasilitas CCS senilai US$ 10 miliar dengan ExxonMobil, pusat data di Batam senilai US$ 6,5 miliar dengan Oracle, infrastruktur cloud dan AI senilai US$ 1,7 miliar dengan Microsoft, pengembangan AI dan cloud di Indonesia senilai US$ 5 miliar dengan Amazon, hingga fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia senilai Rp178 miliar dengan General Electric (GE) Healthcare.
Selain Oracle, Amazon dan Microsoft, dia menambahkan ada sejumlah perusahaan teknologi asal AS telah berkomitmen berinvestasi di industri pengolahan data di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut, di antaranya Google Cloud, Equinix, dan Edge Connex.
Menurut Airlangga, Oracle berencana berinvestasi di Batam dan Google Cloud akan mengandeng perusahaan data center di Jakarta.
Selain itu, Badan Pengelola Investasi Danantara tengah menjajaki kerja sama dengan lembaga keuangan pembangunan milik pemerintah Amerika Serikat, U.S. International Development Finance Corporation (DFC).
Menurut Airlangga, kerja sama investasi keduanya akan berfokus pada sektor mineral kritis.
"Sudah ada pembicaraan Danantara dengan Development Finance Corporation untuk membiayai investasi ekosistem di bidang mineral kritis. Artinya Indonesia terbuka terhadap investasi karena investasi dari manapun itu kita terbuka, termasuk dari Amerika Serikat," ungkap Airlangga.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Amazon Luncurkan 27 Satelit Kuiper Pertama
