Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,2%, Siapkan Strategi Ini

Aziza Zahwa Layla Madjid, CNBC Indonesia
24 July 2025 20:05
Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk menghadiri rapat terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Terpantau para menteri mulai berdatangan ke kawasan istana sejak pukul 14.15 WIB. (CNBC Indoensia/Emir Yanwardhana)
Foto: Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk menghadiri rapat terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Terpantau para menteri mulai berdatangan ke kawasan istana sejak pukul 14.15 WIB. (CNBC Indoensia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi 5,2% untuk tahun 2025 di tengah tantangan global, termasuk dampak pengenaan tarif impor 19% dari Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan beberapa langkah strategis untuk mendorong realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Kita tetap optimis pertumbuhan sesuai dengan perencanaan di angka 5,2%. Beberapa hal sudah dipersiapkan dan Bapak Presiden sudah mengarahkan bagaimana kita bisa meningkatkan pertumbuhan di kuartal ketiga dan di kuartal keempat," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (24/7/2025).

Pemerintah tengah memaksimalkan implementasi program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk pembangunan 350 ribu unit rumah, serta dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk perumahan sebanyak 450 ribu unit.

Selain itu, pemerintah berencana untuk menggenjot sektor swasta menjelang masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Airlangga menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi untuk membuka kembali sejumlah pelabuhan internasional yang menjadi pintu masuk utama destinasi wisata.

"Bapak Presiden untuk mendorong turisme dibuka pelabuhan-pelabuhan internasional pelabuhan-pelabuhan tempat destinasi turis agar bisa mengakses regional ataupun internasional flight," ujarnya.

"Nah ini juga sejalan dengan kita mau menarik investasi dari berbagai negara yang mereka ingin langsung datang ke tempatnya," ujarnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Alarm Bahaya Menyala! Ekonomi RI Tumbuh di Bawah Ekspektasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular