
Prabowo Ungkap Penyebab Ratusan Tahun Petani Korban Rentenir-Tengkulak

Jakarta, CNBC Indonesia - Adanya Koperasi Desa Merah Putih diharapkan tak hanya memangkas rantai pasok distribusi barang, tapi juga mampu membantu kegiatan finansial masyarakat desa. Khususnya dalam hal pinjam meminjam uang agar tidak lagi melalui rentenir.
Presiden Prabowo Subianto bercerita dirinya sudah lama mengurusi terkait pertanian. Sejak 2004 dirinya sudah menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan pembina dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), sehingga ia sering mendengar berbagai permasalahan. Salah satunya adalah dimanfaatkan oleh rentenir hingga tengkulak.
"Kemudian tiap panen yang berhasil harga untuk petani jatuh dari dulu, kenapa? Karena para petani kita, mereka uangnya sangat sedikit," kata Prabowo, saat peresmian Koperasi Desa Merah Putih, di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Prabowo mengatakan, saat menunggu hasil panen petani memiliki banyak keperluan yang harus dibayarkan, seperti sekolah, biaya sakit, dan lain sebagainya. Selama ini banyak para petani yang tidak memiliki uang melakukan pinjam uang ke rentenir dengan bunga yang tak masuk akal.
"Nunggu panen dia harus keluarkan biaya ini biaya itu dia pinjam uang dia pinjam uang susah di desa nggak ada yang pinjamin uang kecuali rentenir yang bayarnya adalah per hari bunganya,"
Kemudian, ada juga modus dari para tengkulak yang memanfaatkan kesulitan keuangan petani, dengan membeli hasil panennya dengan harga murah. Biasanya itu dilakukan saat mendekati masa panen. Menurut Prabowo praktik ini sudah terjadi hingga turun temurun lamanya.
"Kemudian datang lagi orang-orang karena tahu para petani susah uang, jauh sebelum panen dia sudah beli dengan harga yang sudah jatuh, ini turun temurun, menurut saya tidak puluhan tahun, ratusan tahun," kata Prabowo.
Sehingga ia berharap dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi solusi permasalahan keuangan petani, dan tidak dimanfaatkan oleh rentenir maupun tengkulak.
Lebih lanjut persoalan lain yang sering ia dengar adalah terkait penyaluran pupuk subsidi. Menurutnya kondisi kelangkaan pupuk yang terjadi sebelumnya itu disebabkan rumitnya birokrasi sehingga tidak terdistribusi dengan baik.
"Pupuk yang disubsidi oleh rakyat, yang disubsidi oleh negara APBN langka tidak sampai ke petani, peraturannya ada 145 peraturan, ada belasan tanda tangan yang diperlukan untuk dari pabrik ke petani," katanya.
![]() Presiden RI Prabowo Subianto dalam peresmian Koperasi Desa Merah Putih, Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin, (21/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bakal Buka 80.000 Koperasi Desa Tahun Ini
