Alamak, 75% LPG Subsidi 3 Kg Berasal dari Impor!

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 18/07/2025 16:44 WIB
Foto: Anggota Komisi XII DPR RI, Eddy Soeparno menyampaikan paparan dalam acara Coffe Morning di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komisi XII DPR RI, Eddy Soeparno menyebut sebanyak 75% LPG subsidi 3 kilogram berasal dari impor. Jumlah tersebut setara dengan 8,3 juta kiloliter.

Dia melanjutkan, jumlah impor tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 8,17 kiloliter.

"Tahun depan akan naik subsidi LPG-nya itu menjadi 8,3 juta kiloliter. Tahun kemarin 8,17 juta kiloliter bertambah. Itu pun impor, 75% LPG yang kita miliki sekarang untuk dipakai untuk masak itu impor," kata dia dalam Coffee Morning CNBC Indonesia "Indonesia Darurat Gas, Benarkah?", Rabu (17/7/2025).


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Desember 2024 RI mengimpor LPG sebanyak 3,94 miliar kilo gram (kg) atau sekitar 3,94 juta ton dari Amerika Serikat.

Adapun nilai impor LPG dari AS selama 2024 tersebut tercatat mencapai US$ 2,03 miliar atau sekitar Rp 32,22 triliun (kurs rata-rata sepanjang 2024 Rp 15.847 per US$).

Selain LPG, RI ternyata juga mengimpor minyak mentah (crude) dari AS. Namun, sepanjang 2024 impor minyak dari AS tercatat 668,47 juta kg dengan nilai sebesar US$ 430,87 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun.

BPS mencatat, total impor LPG, liquefied propane dan butane, sepanjang 2024 mencapai 6,89 miliar kg atau 6,89 juta ton. Adapun total nilai impor LPG pada 2024 tercatat mencapai US$ 3,79 miliar.

Artinya, impor LPG dari Amerika Serikat mendominasi, yakni mencapai 57% dari total volume impor LPG RI. Sementara dari sisi nilai, impor LPG dari AS mencapai 53% dari total impor LPG RI.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Jajaki Peningkatan Impor LPG dari AS Jadi 60%