Pengusaha Hotel Gerah Pariwisata Jakarta Kalah dari Bangkok

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 July 2025 15:25
Ilustrasi Hotel (Helena Lopes: https://www.pexels.com)
Foto: Ilustrasi Hotel (Helena Lopes: https://www.pexels.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri hotel di Jakarta harus berjuang keras agar bisa bertahan. Apalagi, momentum liburan sekolah hingga pekan lalu belum juga mampu menggeliatkan industri ini karena tidak banyak wisatawan yang datang ke Jakarta. Ditambah, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) juga masih lesu.

Padahal Ibu Kota memiliki potensi pariwisata besar namun sayangnya belum tergarap maksimal. Hal itu terlihat dari jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta hanya 2,5 juta orang sepanjang 2024, sedangkan tetangga di kawasan Asean seperti Bangkok dapat mendatangkan 32,4 juta wisman, kemudian Istanbul menarik 23 juta wisman di periode yang sama.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DKI Jakarta Sutrisno Iwantono menilai Jakarta memiliki potensi besar untuk menarik banyak wisatawan mancanegara, namun sayangnya belum terjadi.

"Padahal Bangkok dan Jakarta dari segi kotanya ngga beda jauh, tapi kenapa disana wismannya jauh lebih banyak? Saya rasa bisa jadi karena orang ke Jakarta bingung mau ngapain, mungkin dari segi promosi perlu dimaksimalkan lagi, ini jadi PR bersama," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/7/2025).

Masalah Transportasi Umum dan Kemacetan 

Selain destinasi, persoalan transportasi umum juga menjadi pekerjaan rumah untuk menarik banyak wisatawan khususnya mancanegara. Hal ini berbeda dengan beberapa negara seperti Seoul, Tokyo, hingga Singapura yang bisa melakukan mobilitas dalam waktu cepat meski di jam sibuk.

"Dari satu tempat ke tempat lain juga belum yang bisa diandalkan banget, misal dari Taman Mini di Jakarta Timur ke Jakarta Utara, itu dengan transportasi umumnya kadang waktunya suka tidak terprediksi waktunya, padahal yang seperti ini penting bagi wisatawan," ujar Iwantono.

Perlu waktu untuk membenahi transportasi umum, Iwantono pun menilai langkah pembangunan transportasi kereta seperti LRT Jakarta dan MRT Fase 2 menjadi cara untuk mengurangi kemacetan dan andalan mobilitas masyarakat serta turis. Sambil dibenahi, potensi wisatawan dalam negeri perlu dimaksimalkan lagi.

"Misal mahasiswa komunikasi yang mau belajar media bisa ada paket media visit ke beberapa kantor, atau mahasiswa teknik bisa kunjungan ke pabrik mobil, kan semuanya ada di Jakarta, nanti bisa ada diskon transportasi, diskon hotel, diskon oleh-oleh dan lain, jadi semua diintegrasikan, ngga jalan masing-masing, itu sudah saya sampaikan juga sebagai usulan," ujar Iwantono.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Booking Hotel di RI Anjlok-Bikin Sepi Parah, Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular