
Pasar Otomotif RI Loyo, Bos Toyota Bongkar Biang Kerok Sebenarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil di Indonesia anjlok dalam beberapa waktu terakhir. Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Jap Ernando Demily mengungkapkan, kondisi ini terjadi bukan hanya disebabkan oleh faktor di dalam negeri.
"Di semester I 2025, pasar masih mengalami koreksi sekitar 9% dengan catatan wholesales 374-an ribu unit. Rasanya ini merupakan dampak dari berbagai faktor global dan domestik," ujar Jap Ernando, dikutip Rabu (16/7/2025).
Akibat situasi di global maka pasar otomotif Indonesia ikut terkena imbasnya, yakni ketidakpastian geopolitik, begitu pun yang tidak kalah pentingnya situasi perekonomian di dalam negeri.
"Secara global, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi memicu sikap hati-hati konsumen, sementara perubahan nilai tukar rupiah memberikan pressure pada harga kendaraan," sebut Jap Ernando.
"Secara domestik, kondisi ekonomi yang masih tertekan, tingginya suku bunga, serta situasi politik terkini mendorong masyarakat untuk menunda pembelian kendaraan dan lebih memilih sikap wait and see," lanjutnya.
Meski demikian, ada harapan di semester kedua ini penjualan mulai membaik, penyebabnya karena mulai ada ajang pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia Internasional Auto (GIIAS) 2025 di akhir bulan ini.
"Memasuki semester II, kami berharap pasar bisa tumbuh lebih positif dengan bantuan beberapa stimulus seperti gelaran motor show serta menuju musim liburan akhir tahun. Menghadapi kondisi seperti ini, adalah waktu yang tepat bagi stakeholder untuk memberikan terobosan positif kepada industri untuk membantu menggairahkan pasar," sebut Jap Ernando.
Adapun penjualan mobil nasional bulan Juni 2025 hanya mencapai 57.761 unit.
Terjadi penurunan sebanyak 2.851 unit atau 4,71% dibandingkan penjualan Mei 2025 yang mencapai 60.612 unit.
Padahal, penjualan mobil sempat naik di bulan Mei 2025 jadi 60.612 unit dari bulan April 2025 yang tercatat 51.205 unit. Jika dibandingkan Juni 2024, penjualan mobil tahun ini ambrol 16.854 unit atau 22,59%.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Mobil Baru Laku Keras Lagi, Penjualan Februari Naik 16,73%
