Mining Zone Special Dialogue

Investasi Q1-2025 Tembus Rp465 Triliun, Bukti RI Masih Dipercaya Dunia

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
10 July 2025 15:45
Investasi Q1- 2025 Tembus Rp465 T, Bukti Investor Masih Percaya Indonesia
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis bahwa Indonesia masih dipercaya menjadi salah satu negara tujuan investasi dunia. Hal itu terbukti dari peningkatan realisasi investasi kuartal I-2025.

Di mana investasi pada awal tahun 2025 ini sudah menembus Rp 465 triliun alias meningkat 16% dari periode yang sama tahun lalu. Adapun, target investasi RI untuk tahun 2025 ini sendiri mencapai Rp 1.900 triliun.

Wakil Menteri Investasi/BKPM Todotua Pasaribu mengungkapkan, investasi yang masuk ke Indonesia berasal dari berbagai negara. Terbesar selama beberapa tahun belakangan ini adalah dari Singapura dan China. Hal ini menjadi bukti Indonesia masih dipercaya sebagai negara tujuan investasi.

"Tahun ke tahun sih memang kalau kita monitor memang negara seperti Singapura dan Republik Rakyat Tiongkok itu selalu menjadi nomor 1 dan nomor 2 menyumbang," katanya kepada CNBC Indonesia pada acara Mining Zone Special Dialogue CNBC Indonesia, Kamis (10/07/2025).

Adapun negara lain yang tercatat juga menyumbang investasi terbesar di Indonesia termasuk dari Asia seperti Jepang, disusul oleh negara-negara Eropa dan Amerika.

"Dari FDI nya, foreign direct investment-nya, ini memang juga kita kluster negara-negara mana yang menyumbang investasi," jelasnya.

Selain dari investasi asing, Todotua juga menyebutkan realisasi investasi Q1-2025 ditopang oleh investasi dalam negeri yang didominasi dari dalam pulau Jawa mencapai 51%.

"Investasi dari dalam negeri ini juga ada dua cluster, kita klasterkan ini apa namanya Jawa dan non-Jawa. Kenapa ini? Karena memang Jawa ini, Pulau Jawa ini punya spesialitas sendiri karena populasi penduduk Indonesia kurang lebih ini sekitar 67% ada di Jawa dan industri manufacturing dan lain-lain ini banyak di sini," imbuhnya.

Salah satu sektor yang investasinya menggeliat adalah sektor industri logam. Disusul oleh industri rantai pasok transportasi, telekomunikasi, hingga ekonomi kreatif pariwisata.

"Nah, kemudian juga kita juga melihat sektor-sektor daripada jenis atau komoditas atau jenis industri nya dari mana-mana aja. Ini tetap memang dari tahun ke tahun kita lihat angka 2-3 tahun belakangan ini memang industri logam seperti prosesi manufacturing itu memang memberikan sumbang yang cukup signifikan disitu," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontribusi Hilirisasi ke Ekonomi RI Bisa Naik di Atas 30% pada 2030

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular