Trump Jengkel Rusia Tak Mau Stop Perang, Gencatan Senjata Masih Mimpi

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 06/07/2025 06:45 WIB
Foto: Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengaku "sangat tidak senang" usai berbicara lewat panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang tak mau berhenti menggempur Ukraina. 

Trump lalu mengatakan bahwa Ukraina akan membutuhkan rudal Patriot untuk mempertahankan negaranya. Hal tersebut disampaikan Trump usai berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyuarakan rasa frustrasinya karena telah gagal mewujudkan gencatan senjata.

Ketika ditanya apakah Amerika Serikat siap memasok lebih banyak rudal Patriot ke Ukraina, seperti yang diminta oleh Zelenskiy, Trump menjawab: "Mereka akan membutuhkannya untuk pertahanan... Mereka akan membutuhkan sesuatu karena mereka sedang diserang dengan sangat keras."


Trump memuji keampuhan rudal Patriot dan menyebut senjata itu "sangat menakjubkan."

Ketika ditanya tentang prospek gencatan senjata, Trump berkata, "Ini situasi yang sangat sulit... Saya sangat tidak senang dengan panggilan telepon saya dengan Presiden Putin. Dia ingin bertindak lebih jauh, terus membunuh orang - itu tidak baik."

Sementara itu, Zelenskiy setuju bahwa Kyiv perlu menambah kekuatan untuk "mempertahankan langit" saat serangan Rusia meningkat.

Ukraina telah meminta Washington untuk menjual lebih banyak rudal dan sistem Patriot yang dianggapnya sebagai kunci untuk mempertahankan kota-kotanya dari serangan udara Rusia yang semakin intensif.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Rebut Desa di Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah!