Internasional

SPBU Meledak Dahsyat, 45 Orang Jadi Korban

luc, CNBC Indonesia
Sabtu, 05/07/2025 06:03 WIB
Foto: Sebuah ledakan besar saat pengisian bahan bakar di sebuah pom bensin di pinggiran kota Roma, Italia, Jumat (4/7/2025). Kejadian ini melukai sedikitnya 10 orang. (REUTERS/MATTEO MINNELLA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ledakan hebat mengguncang sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di pinggiran kota Roma, Italia, pada Kamis (4/7/2025) pagi waktu setempat. Insiden yang mengakibatkan 45 orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis.

Ledakan terjadi sekitar pukul 08.20 pagi waktu setempat di kawasan Prenestino, wilayah timur Roma. Menurut Wali Kota Roma, Roberto Gualtieri, insiden ini bermula dari kebocoran gas saat proses pengisian bahan bakar yang memicu kobaran api, sebelum akhirnya terjadi ledakan besar.

"Saya telah mengunjungi lokasi. Sisa-sisa SPBU dan pusat olahraga di sebelahnya benar-benar hangus dan berasap," kata Gualtieri kepada wartawan, sebagaimana dikutip AFP.


Ledakan itu mengirimkan bola api dan asap hitam pekat ke udara, disertai suara yang begitu keras hingga terdengar di sisi lain kota Roma. Banyak warga sempat mengira itu adalah ledakan bom karena kerasnya guncangan yang bahkan menggoyangkan jendela rumah-rumah penduduk.

"Ledakannya sangat dahsyat. Saya bisa merasakan kulit saya seperti terbakar," ujar Michele Secu (23), pegawai di pusat olahraga yang kini hancur akibat ledakan.

"Saya hanya berjarak 15 meter dari SPBU saat itu... dan ledakan terjadi tepat di depan saya. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa lari dan menyelamatkan diri," katanya mengenang detik-detik mencekam tersebut.

Pihak berwenang mengatakan sebelum ledakan terjadi, tim darurat telah dipanggil untuk menyelidiki kebocoran gas dan mengevakuasi area sekitar, termasuk sebuah kamp musim panas untuk anak-anak yang berada tidak jauh dari lokasi.

Dari 45 orang yang terluka, 21 di antaranya berasal dari layanan darurat, termasuk 12 petugas polisi. Dua orang korban dilaporkan dalam kondisi kritis dan harus dirawat di rumah sakit, salah satunya mengalami luka bakar di 55% tubuhnya, menurut otoritas kesehatan setempat yang dikutip oleh kantor berita AGI.

Kepala pusat olahraga setempat, Fabio Balzani, mengatakan bahwa ledakan bisa saja menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar jika terjadi beberapa saat kemudian.

Saat kejadian, sekitar 60 anak dijadwalkan mengikuti kamp musim panas dan sekitar 120 orang telah memesan kolam renang yang biasa digunakan sebagai tempat berlindung dari gelombang panas ekstrem yang melanda Roma dalam sepekan terakhir.

"Kalau ledakan terjadi sedikit lebih siang, ini bisa jadi pembantaian... sebuah bencana besar," kata Balzani.

Andrea Quattrocchi, kepala kepolisian Carabinieri setempat, mengonfirmasi bahwa respons cepat dari timnya sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa.

"Kami berhasil menarik satu orang dalam keadaan hidup dari dalam mobil yang terbakar, dan segera membawanya ke rumah sakit," ujarnya kepada wartawan.

Beberapa saksi mata juga menyebut bahwa satu unit ambulans ikut meledak dalam kebakaran tersebut. Ennio Aquilino, direktur regional pemadam kebakaran Lazio, menjelaskan bahwa ledakan tersebut tergolong BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapour Explosion) - yaitu jenis ledakan akibat penguapan cepat dari cairan bertekanan setelah wadahnya rusak atau pecah.

"Dampaknya seperti bom yang meledak," ujar Aquilino kepada media.

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan simpati kepada para korban dan memuji respons cepat para petugas yang dianggap telah mencegah bencana ini menjadi lebih buruk.

"Saya mengapresiasi keberanian dan kesigapan tim penyelamat yang telah menghindarkan tragedi ini dari dampak yang lebih parah," kata Meloni dalam pernyataan resminya.

Saat ini, investigasi terus dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kebocoran gas dan memastikan keselamatan infrastruktur sejenis di wilayah Roma dan sekitarnya. Lokasi kejadian masih ditutup untuk umum dan tim forensik bekerja di lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti teknis.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus Dimulai, Dihadiri Trump-Biden