FOTO

Penampakan Wilayah RI Terancam Hujan Lebat, Daerah Ini Malah Kemarau

BMKG, CNBC Indonesia
Kamis, 03/07/2025 19:30 WIB

BMKG pada Kamis (3/7/2025) merilis peringatan terbaru terkait potensi cuaca hujan tinggi di sejumlah wilayah RI, sebagian wilayah lain masuk musim kemarau.

1/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

BMKG merilis Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III Juni 2025. Disebutkan, berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 30% wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Namun di saat bersamaan ada wilayah yang mengalami curah hujan tinggi. Wilayah yang diprediksi akan masuk musim kemarau pada periode bulan Juli dasarian I-III tahun 2025 adalah di sebagian Bangka Belitung, sebagian Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, dan sebagian kecil Maluku. (Dok. BMKG)

2/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

Sementara, peringatan Dini Curah Hujan Tinggi berlaku untuk Dasarian I Juli 2025 pada klasifikasi (Waspada) di berapa kabupaten atau kota di Provinsi Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Papua Tengah dan Papua Selatan. Sedangkan (Siaga) berlaku untuk beberapa kabupaten di Provinsi Maluku dan Papua Tengah. (Dok. BMKG)

3/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

Sifat hujan pada Dasarian III Juni 2025 bervariasi dari kriteria Bawah Normal (30%), Normal (17%) dan Atas Normal (53%). Kriteria Sifat hujan Atas Normal terjadi di Sebagian Sumatra Selatan, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Sebagian besar Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sebagian besar Pulau Kalimantan, bagian Selatan Pulau Sulawesi, Sebagian Maluku Utara, Sebagian Maluku dan Sebagian besar Papua. (Dok. BMKG)

4/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

Curah hujan pada Dasarian III Juni 2025 bervariasi dari kriteria rendah (37%), menengah (49%) dan tinggi-sangat tinggi (14%). Kriteria curah hujan tinggi- sangat tinggi terjadi di sebagian kecil bagian Selatan Jawa Barat, Sebagian kecil Kalimantan Timur, Sebagian Sulawesi Selatan, Sebagian Sulawesi Tenggara, Sebagian Sulawesi Tengah, Sebagian Bali, Sebagian Maluku, Sebagian Besar Pulau Papua. (Dok. BMKG)

5/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

Juli 2025 pada umumnya diprediksi berada pada kategori rendah-menengah. Wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan tinggi-sangat tinggi yaitu sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Maluku Utara, sebagian besar Papua Barat, Papua Tengah bagian Selatan dan Papua Selatan bagian utara. (Dok. BMKG)

6/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

November – Desember 2025 pada umumnya diprediksi berada pada kategori menengah-tinggi. Wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan sangat tinggi yaitu sebagian Sumatera Utara, sebagian Bengkulu, sebagian kecil Sumatera Barat, Sebagian kecil Lampung, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan kecil Kalimatan Timur, dan sebagian kecil Papua Barat. (Dok. BMKG)

7/7 Analisis dinamika atmosfer laut dan analisis curah hujan bulan Juli – Desember 2025. (Dok. BMKG)

Hasil monitoring pada Dasarian III Juni 2025 (bulan Juni), menunjukkan indeks IOD -0.14 (-0.36)dan indeks ENSO -0.12 (-0.11), IOD diprediksi Netral hingga semester kedua tahun 2025. Demikian juga, ENSO diprediksi tetap Netral pada semester kedua tahun 2025. (Dok. BMKG)