ESDM Usulkan Lifting Minyak di RAPBN 2026 Capai 605-610 Ribu Barel

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
02 July 2025 14:17
Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)
Foto: Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan target produksi siap jual (lifting) minyak pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 mendatang di kisaran 605-610 ribu barel per hari (bph).

Bahlil mengatakan hal itu seiring dengan optimisme pemerintah untuk bisa mencapai target lifting minyak hingga akhir tahun 2025 sesuai dengan target yang sudah ditetapkan dalam APBN 2025 yakni 605 ribu bph.

"Lifting minyak bumi kita, kita rencanakan (2026) sekitar 605 sampai 610 ribu barrels per day," ungkap Bahlil dalam Rapat Dengar Kerja Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Adapun hal itu juga telah diperhitungkan berdasarkan proyeksi penambahan produksi (incline) minyak bumi dalam negeri hingga 10% pada 2026 mendatang.

Meskipun begitu, Bahlil menyebutkan tahun 2026 masih dihadapkan dengan kondisi penurunan produksi yang harus tetap dijaga agar tidak terlalu jauh menurun.

"Nah di 2026, disamping kita berusaha untuk menaikkan lifting, kita juga harus menjaga penurunan yang ada," tambahnya.

Di samping itu, Bahlil juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 lalu, realisasi lifting minyak dalam negeri mencapai 580 ribu bph. Dengan begitu, dia memproyeksikan target 2025 bisa tercapai dengan rencana yang terus meningkat pada tahun 2026 mendatang.

"Insya Allah, bisa kita menyukseskan target pemerintah untuk lifting minyak kita sampai dengan 605 ribu barel di akhir Desember 2025," tandasnya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan, realisasi produksi siap jual (lifting) minyak dalam negeri hingga Mei 2025 ini mencapai 567,9 ribu barel per hari (bph).

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa realisasi lifting minyak per Mei 2025 tersebut mencapai 94% dari target yang sudah ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605 ribu bph.

"Kemudian untuk lifting minyak, sampai dengan Mei kita sudah mencapai 94%. Diharapkan nanti outlook-nya 2025 605 (ribu bph) atau 100%, 605 ribu barrels per day atau 100%," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Sedangkan untuk salur (lifting) gas, kata Djoko, realisasi per Mei 2025 mencapai 5.530 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka tersebut terhitung mencapai 98,5% dari target yang ditentukan dalam APBN sebesar 5.628 MMSCFD.

"Untuk gas, kita sudah mencapai 90-85%, sampai dengan Mei, di akhir tahun perkiraan 98,5%" katanya.

Dengan begitu, Djoko mengatakan bahwa secara rata-rata realisasi lifting migas di dalam negeri mencapai 97% dan diperkirakan pada akhir tahun tidak mencapai target, yakni "hanya" sebesar 99%.

"Untuk minyak dan gas, kita sudah mencapai 97%, untuk sampai dengan Mei, diperkirakan akhir tahun rata-rata 99%," tandasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akui Tak Rasional, Bahlil Pede RI Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular