Data BPS Ungkap Tiongkok Sumbang Defisit Terbesar RI

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
01 July 2025 12:53
Pemerintah AS mengumumkan pada Kamis, 17 April 2025, akan mengenakan biaya untuk kapal-kapal China yang berlabuh di pelabuhan AS.
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik mengungkapkan Indonesia mencatatkan defisit perdagangan terbesar dengan Tiongkok, yakni mencapai US$ 8,15 miliar sepanjang tahun 2025.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan selain dengan Tiongkok, defisit terbesar terjadi dengan Singapura dan Australia.

"Defisit dengan Tiongkok sebesar US$8,15 miliar, Singapura US$2,79 miliar dan Australia defisit US$2,11 miliar," ujar Pudji dalam dalam konferensi pers BPS, Selasa (1/7/2025).

Di sisi lain, sepanjang Januari hingga Mei 2025 Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat US$ 7,08 miliar, India US$ 5,30 miliar dan Filipina US$ 3,69 miliar.

Secara keseluruhan Indonesia mencatatkan surplus US$ 15,38 miliar sepanjang tahun 2025.

"Surplus sepanjang Januari hingga Mei 2025 ditopang oleh komoditas non migas yang surplus US$ 23,10 miliar dan komoditas migas yang defisit US$ 7,72 miliar," ujarnya.

Sepanjang 2025, lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja menjadi komoditas non migas penyumbang surplus terbesar. Sementara Mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, dan plastik dan barang dari plastik menjadi komoditas non migas penyumbang defisit terbesar.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Tiongkok, Kerjasama Diperkuat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular