
Trump Bantah Iran Sembunyikan Uranium Sebelum Serangan AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah laporan bahwa Iran sempat memindahkan uranium yang diperkaya sebelum fasilitas nuklirnya dihantam serangan udara oleh AS. Ketegangan kian meningkat seiring perdebatan soal seberapa besar dampak serangan itu terhadap program nuklir Tehran.
"Saya bisa katakan, AS tidak memiliki indikasi bahwa uranium dipindahkan sebelum serangan," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada media, seperti dikutip AFP pada Kamis (26/6/2025). "Apa pun yang ada di lokasi sekarang terkubur di bawah reruntuhan, berkat keberhasilan serangan Sabtu malam."
Sebelumnya, laporan CNN menyebutkan bahwa Iran kemungkinan telah memindahkan sekitar 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60% ke lokasi yang tidak diketahui. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa dampak serangan terhadap program nuklir Iran diperkirakan hanya akan menunda pengembangan beberapa bulan.
Presiden Donald Trump langsung mengecam laporan itu. Lewat Truth Social, ia menyebutnya "berita palsu". "Serangan itu melenyapkan fasilitas utama Iran," tegas Trump, menyebut situs Fordo yang terkubur di dalam gunung sebagai salah satu target yang dihancurkan.
Militer AS mengklaim telah menjatuhkan 14 bom penghancur bunker GBU-57 seberat 13.600 kilogram di tiga fasilitas nuklir Iran. Namun, hingga kini belum ada verifikasi independen mengenai skala kerusakan dari serangan Washington tersebut.
Di sisi lain, Kepala CIA John Radcliffe menyatakan bahwa intelijen terbaru dari "sumber yang secara historis dapat diandalkan" menunjukkan sejumlah fasilitas nuklir utama Iran "dihancurkan total dan butuh bertahun-tahun untuk dibangun kembali."
Wakil Presiden JD Vance menanggapi isu pemindahan uranium dengan hati-hati. "Kami akan bekerja beberapa minggu ke depan untuk memastikan penanganan terhadap bahan itu," katanya dalam wawancara dengan ABC News.
Sementara itu, Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyatakan pihaknya kehilangan visibilitas atas bahan nuklir Iran sejak permusuhan dimulai. "Saya tidak ingin memberi kesan bahwa uranium telah hilang atau disembunyikan," ujarnya.
Iran sendiri mengakui fasilitasnya rusak parah namun belum memberikan keterangan mengenai lokasi uranium yang disebutkan.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Lempar 'Bom' Baru ke Iran, Hantam Sumber Duit Timur Tengah
