
Di Depan Prabowo, Putin Pamer Pengangguran dan Kemiskinan Rusia Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan angka pengangguran Rusia hanya 7,5%. Angka ini jauh lebih baik bila dibandingkan dengan negara-negara maju di Eropa seperti Inggris dan Prancis.
Hal ini disampaikan Putin dalam SPIEF'25 di St. Petersburg, Rusia (20/6/2025). Hadir pada acara tersebut Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang menjadi tamu kehormatan.
"Angka pengangguran muda di Rusia masuk dalam terbaik di dunia, di Rusia itu 7,5%. Prancis Inggris angka pengangguran muda berada di angka 16% dan 11%," ungkap Putin.
Sejumlah cara dilakukan pemerintah Rusia agar angka pengangguran turun dari tahun ke tahun. Misalnya dengan membangun platform ketenagakerjaan yang memudahkan angkatan kerja bisa mendapatkan pekerjaannya serta memberikan stimulus.
"Kebijakan stimulus dengan ekonomi makro dan tidak kalah pentingnya solusi teknologi seperti platform ketenagakerjaan," bebernya.
Putin menganggap masalah ketenagakerjaan menjadi isu yang sangat penting bagi suatu negara. Di Rusia sekarang terjadi pergeseran bidang pekerjaan yang mulai ditanggapi oleh pemerintahnya.
Misalnya saat ini kebutuhan tenaga kerja Rusia di sektor hilirisasi, industri hingga teknologi cukup besar. Di satu sisi, permintaan tenaga kerja di bidang perdagangan dan wisatawan menurun. Oleh karena itu, pemerintah Rusia katanya akan segera merevisi Undang Undang Ketenagakerjaan agar bisa menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Kita melihat dinamika bidang informasi naik lebih dari 350 ribu orang dan industri pembuatan lebih dari 10%. Di bidang wisatawan dan perdagangan turun lebih dari 3%. Ini perubahan yang sangat penting dan kita harus menstimulasi tempat kerja yang modern dan baru. Kita harus perbaiki UU tenaga kerja untuk perubahan ini," tegas Putin.
Bukan hanya itu, angka kemiskinan di Rusia juga turun dan terendah sepanjang sejarah yaitu hanya 7,2%. Pada Kuartal I 2025 jumlah warga miskin Rusia turun lebih dari 2 juta orang. Sebagai gambaran jumlah warga miskin Rusia pada tahun 2000 masih 29%, sedangkan tahun 2024 turun menjadi 7,2%.
"Kita mau mencapai angkanya kurang dari 7% sampai 2030. Yang paling penting meningkatkan pendapatan orang berdasarkan produktivitas tenaga kerja dan nilai pendapatan di Rusia sudah meningkat lebih dari 40% pada 2021 sampai lebih dari 43% dari tahun lalu," tegasnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Miris Warga RI, Sarjana Nganggur-Pekerja Banyak Cuma Lulus SD
