Pengelola Mal Terbesar RI Punya Jurus agar Tak Sepi & Ramai Pengunjung

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Sabtu, 21/06/2025 09:15 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengelola pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia, Lippo Malls, punya strategi khusus agar mal-mal kelolaannya kembali ramai pengunjung. Salah satu jurus yang kini sedang dijalankan adalah melakukan renovasi besar-besaran sekaligus rebranding sejumlah mal, termasuk Gajah Mada Plaza di Jakarta.

"Konsep semua mal dari Lippo Malls itu mal keluarga, di mana tenancy mix-nya itu sesuai dengan kebutuhan keluarga," ujar Corporate PR and Reputation Management Lippo Malls, Nidia N Ichsan kepada CNBC Indonesia, Sabtu (21/6/2025).

Namun, meski mengusung konsep serupa, Nidia menegaskan bahwa setiap mal tetap memiliki pendekatan berbeda sesuai demografi pengunjungnya. Misalnya saja Gajah Mada Plaza dan Lippo Mal Nusantara.


"Di Lippo Mal Nusantara itu dikelilingi gedung perkantoran, SMA, dan universitas. Sedangkan Gajah Mada berdiri di area Pecinan, yang merupakan salah satu ikon kota wisata Jakarta tempo dulu," jelasnya.

Karena berada di Pecinan, Gajah Mada Plaza pun mengusung konsep interior dan tenant yang selaras. "Mayoritas restorannya Chinese food. Itu yang membedakan. Dekorasi interiornya juga lebih kepada Pecinan, agar pengunjung merasa seperti di rumah," terang Nidia.

Lippo Malls juga mempertahankan beberapa ciri khas lama dari Gajah Mada Plaza, seperti kehadiran lift kapsul yang pertama kali ada di Jakarta, serta area penjualan hewan peliharaan (pet) yang legendaris. "Kita kemas di lantai 3A, selain jualan pet, jualan makanan, juga ada grooming pet. Bahkan kita siapkan area bermain untuk pet," katanya.

Foto: (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Suasana di dalam Pusat Perbelanjaan Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Dengan konsep pet friendly ini, Gajah Mada Plaza menjadi mal keluarga yang juga ramah untuk hewan peliharaan.

Tak hanya menyentuh desain dan tenant, Gajah Mada Plaza juga tengah mempersiapkan integrasi langsung dengan jalur MRT Fase 2A yang saat ini pembangunannya sedang berlangsung. "Sudah ada kesepakatan akan ada integrasi langsung ke Gajah Mada Plaza. Tapi waktunya belum tahu kapan bisa dibuka," ungkap Nidia.

Lebih lanjut, Nidia menyebut sebagian area tengah di lantai dasar atau ground floor Gajah Mada Plaza yang tampak kosong, itu bukanlah tanda kekosongan tenant, melainkan dipersiapkan untuk kegiatan musiman seperti pameran atau promosi bertema 'Back to School'.

"Sekarang sedang menuju ke situ. Itu memang area sewa, namanya casual leasing," sebutnya.

Sementara saat ditanya soal progres renovasi Gajah Mada Plaza, Nidia enggan menyebut angka pasti. Namun ia memastikan sebagian besar tenant sudah terjual dan hanya tinggal menunggu kesiapan pembukaan. "Hampir semuanya sudah terjual. Hanya saja tenant itu belum siap membuka karena harus membuat standar interior sesuai," kata dia.

Adapun renovasi Gajah Mada Plaza, katanya, masuk dalam kategori major renovation. "Jadi renovasi itu dilakukan bukan hanya merenovasi atau melakukan peremajaan, tapi juga melakukan rebranding," jelasnya.

Salah satu contohnya adalah kehadiran tenant Rockstar, fasilitas olahraga anak-anak yang diklaim paling lengkap di Jakarta. "Karena Gajah Mada juga punya kolam renang, maka anak-anak juga bisa belajar renang. Itu terbesar dan terlengkap untuk wilayah Jakarta," tukas dia.

Perubahan ini disebut Nidia berdampak pada pola kunjungan. "Tujuannya sebenarnya itu sih. Kita ingin memberikan nilai tambah pada pengunjung dan meningkatkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction)," ujarnya.

Beberapa tenant khas seperti toko perhiasan dan penjual hewan peliharaan tetap dipertahankan, sementara lainnya disesuaikan dengan kebutuhan generasi baru. "Misalnya yang dulu umur 30 tahun sekarang sudah punya anak. Nah, bagaimana mereka tetap bisa ke Gajah Mada? Kita tambahkan Playtopia dan area bermain anak lainnya," paparnya.

Tak hanya di Jakarta, konsep peremajaan ini juga sudah dan akan diterapkan di berbagai kota. "Di luar kota sudah dilakukan juga, di Medan, Palembang, setelah itu kita banyak melakukan peremajaan dan rebranding," ujar Nidia.

Untuk tren pengunjung secara umum, Lippo Malls mencatat kenaikan jumlah pengunjung di kuartal pertama 2025. Selama periode tersebut, Lippo Malls mencatat kunjungan rata-rata lebih dari 11 juta orang setiap bulannya, mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, tingkat keterisian ruang di mal juga ikut naik menjadi 82,2%, atau tumbuh 3% secara tahunan.

"Untuk kuartal pertama itu ada peningkatan pengunjung di semua mal kita," pungkasnya.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menakar Strategi Kemandirian Teknologi Dirgantara Indonesia