Coffee Morning Energy Edition

RI Punya Harta Karun Baru, Bisa Gantikan BBM Bensin!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 May 2025 09:20
Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy, John Anis menyampaikan paparan dalam Coffee Morning CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy, John Anis menyampaikan paparan dalam Coffee Morning CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ternyata memiliki sumber "harta karun" baru yang bisa menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin. "Harta karun" yang dimaksud tersebut yaitu aren.

"Harta karun" baru ini pun kini yang tengah dibidik Pertamina New and Renewable Energy (PNRE).

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) John Anis mengatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan potensi pemanfaatan aren sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Terlebih, potensi aren untuk bioetanol di Indonesia cukup besar.

Menurut dia, berdasarkan data dari Kementerian Perhutanan, terdapat potensi lahan seluas dua juta hektare di berbagai wilayah Indonesia dan cocok untuk ditanami tanaman aren.

"Yang menarik adalah, dari data statistik yang diberikan oleh mereka, itu per hektar, per tahunnya, bioetanol yang bisa dihasilkan oleh aren ini, sekitar 4 sampai 5 kali lebih besar dari yang lainnya baik dari gula, dari jagung," kata John dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/5/2025).

Ia lantas menyampaikan bahwa berdasarkan perhitungan dari Kementerian Perhutanan, 1 juta hektare lahan aren mampu memproduksi 24 juta kiloliter bioetanol per tahun. Angka tersebut cukup signifikan untuk menggantikan setengah dari kebutuhan BBM nasional.

"Jadi kalau punya 1 juta hektar, 24 juta kl. Padahal kebutuhan kita sekitar 40 juta kl. Jadi setengahnya udah, ya setengahnya, kalau itu masif, udah gak import lagi tuh. Jadi udah tertutup lah," kata dia.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan aren sebagai bahan baku bioetanol, PNRE akan mengembangkan proyek percontohan di wilayah Jawa Barat. Misalnya yakni di Tasikmalaya atau Garut.

"Jadi ide-nya adalah, nanti bekerja sama dengan petani. Jadi aku bilang juga, salah satu keuntungan nabati ini adalah mengangkat petani dari SDM juga pasti sama. Kita bekerja sama, mereka juga, ya mudah-mudah harapannya juga bisa kembali ke jadi jangan hanya ke kota ya, kembali ke desanya, mendapatkan penghasilan yang baik," ungkapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurangi Impor Bensin, RI Budidaya Tanaman Ini di Jawa-Merauke

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular