Amerika Hentikan Deportasi Gengster Venezuela, Ada Apa?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
19 April 2025 19:30
Terduga anggota geng Venezuela Tren de Aragua yang baru-baru ini dideportasi oleh pemerintah AS sedang diproses untuk dipenjara di penjara Pusat Penahanan Terorisme (CECOT), sebagai bagian dari perjanjian dengan pemerintah Salvador, di Tecoluca, El Salvador, dalam gambar selebaran ini yang diperoleh pada tanggal 16 Maret 2025. (Secretaria de Prensa de la Presidencia/Handout via REUTERS)
Foto: Terduga anggota geng Venezuela Tren de Aragua. (via REUTERS/Secretaria de Prensa de la Presi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (19/4) menghentikan sementara deportasi sejumlah pria Venezuela yang berada dalam tahanan imigrasi. 

"Pemerintah diperintahkan untuk tidak mendeportasi anggota kelompok tahanan yang diduga dari Amerika Serikat sampai ada perintah lebih lanjut dari Pengadilan ini," kata para hakim dalam keputusan singkat yang tidak ditandatangani, seperti dikutip dari Reuters.

Hakim Konservatif Clarence Thomas dan Samuel Alito secara terbuka tidak setuju dengan keputusan tersebut, yang dikeluarkan sekitar pukul 12:55 dini hari waktu setempat.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas keputusan Mahkamah Agung.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan pemerintahan Trump terhadap batasan yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung. Kasus ini berisiko menimbulkan bentrokan besar antara dua cabang pemerintahan yang setara dan berpotensi menimbulkan krisis konstitusional yang parah.

Terpilih tahun lalu dengan janji untuk menindak tegas para migran, Trump menerapkan Undang-Undang Musuh Asing 1798 dalam upaya untuk mendeportasi anggota Tren de Aragua, sebuah geng kriminal yang berasal dari penjara Venezuela yang oleh pemerintahannya dicap sebagai kelompok teroris.

Presiden dan para pembantu seniornya telah menegaskan bahwa mereka memiliki kewenangan yang luas dalam masalah imigrasi.

Selama sidang pada hari Jumat, seorang pengacara pemerintah mengatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya rencana Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mendeportasi orang-orang tersebut pada Jumat, tetapi mungkin ada deportasi pada Sabtu.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Dilantik Esok, AS Hadapi Ancaman Momok Mengerikan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular