RI & Arab Bakal Bertemu, Bahas Mineral Kritis

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
15 April 2025 17:50
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo serta Dirjen EBTKE Eniya membuka acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo serta Dirjen EBTKE Eniya membuka acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia bakal mengadakan pertemuan dengan pemerintah Arab khususnya antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementerian Arab Saudi di sektor yang sama.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebutkan, salah satu yang dibahas antara kedua negara ini berkenaan dengan 'harta karun langka' dalam hal ini adalah mineral kritis.

"Pasti kami membahas bilateral terhadap apa yang kami butuhkan dari Arab dan apa yang mereka butuhkan Indonesia. Sekedar bocoran salah satu diantaranya adalah kritikal mineral. Ya Tambang-tambang yang critical mineral," jelasnya di sela acara Pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025, di JCC, Selasa (15/4/2025).

Adapun, dia menyebutkan pertemuan tersebut akan dilakukan pada pekan ini. Dia menilai, Indonesia menganut sistem bebas aktif yang membuat pemerintahan Tanah Air bebas untuk melakukan kesepakatan dengan negara manapun dan tidak terikat dengan negara manapun.

"Kita ini sekarang, Indonesia itu kan mengandung asas ekonomis bebas aktif. Politik bebas aktif. Negara siapapun yang mau melakukan kerjasama dengan Indonesia, monggo," tambahnya.

Menurut Bahlil, Indonesia bebas untuk melakukan kesepakatan dengan negara seperti Amerika Serikat (AS), China, Arab, hingga Korea termasuk di sektor ESDM. "Mereka untung, kita untung. Mereka senang, kita senang. Begitu ya," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LPG 3 Kg Tak Dijual ke Pengecer, Bahlil Akhirnya Ungkap Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular