Bisnis Tipu-Tipu Tetangga RI, Thailand Putus Aliran Listrik
Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand memutus pasokan listrik lintas batas ke lima lokasi di Myanmar pada hari Rabu (5/2/2025). Hal ini merupakan upaya untuk memberantas pusat penipuan daring di negara itu yang dituduh menakut-nakuti dan menculik wisatawan asal China baru-baru ini.
Mengutip AFP, transmisi diputus di dua titik di Mae Sai di Utara, dua di Mae Sot di Barat dan satu di Three Pagodas Pass. Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul menyebut aliran energi dari negaranya telah memicu munculnya industri-industri ilegal di Myanmar, apalagi ini terjadi saat Negeri Seribu Pagoda itu dalam keadaan perang.
"Thailand telah menghentikan pasokan listrik ke Myanmar di lima lokasi berdasarkan keputusan Dewan Keamanan Nasional. Pasokan listrik dihentikan bukan karena perusahaan melanggar kontrak, tetapi karena listrik disalahgunakan untuk penipuan, narkoba, dan pusat panggilan," kata Anutin.
"Tak seorang pun dapat menuduh Thailand sekarang menjadi bagian dari pendukung bisnis ilegal."
Langkah itu diambil saat Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra melakukan perjalanan ke Beijing untuk berunding dengan Presiden Xi Jinping. Pusat penipuan Myanmar kemungkinan akan menjadi agenda pertemuan keduanya.
Kompleks penipuan telah menjamur di wilayah perbatasan Myanmar yang tidak memiliki hukum. Bisnis ini dijalankan oleh geng-geng kriminal dan dikelola oleh orang asing yang diperdagangkan dan dipaksa bekerja untuk menipu rekan senegaranya dalam industri yang menurut para analis bernilai miliaran dolar.
Beijing semakin khawatir tentang pusat-pusat tersebut karena banyak dari mereka yang terlibat, baik korban maupun pelaku, adalah warga China. Kekhawatiran di kalangan wisatawan China akan hal ini telah disalahkan atas penurunan tajam jumlah pengunjung selama liburan Tahun Baru Imlek minggu lalu.
China sendiri adalah adalah pasar yang sangat penting bagi Thailand karena berupaya membangun kembali sektor pariwisata krusialnya setelah dampak buruk penutupan perjalanan selama pandemi Covid-19. Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai mengatakan pusat penipuan adalah "masalah keamanan nasional".
(sef/sef)