Adik Prabowo Kaget Temukan Program Konyol di APBN

Martasari Rizky, CNBC Indonesia
03 February 2025 07:25
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden untuk bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memangkas anggaran pemerintah pusat dan Transfer Ke Daerah (TKD). Dia pun menilai, langkah ini perlu dilakukan untuk memastikan anggaran negara digunakan untuk program yang benar-benar produktif.

Hashim menyebut banyak anggaran negara yang selama ini tidak dialokasikan untuk program strategis, seperti perjalanan dinas ke luar negeri. Bahkan, adik dari Presiden Prabowo ini menyebut ada sejumlah program yang menurutnya "konyol" dan tidak bermanfaat.

"Untuk Perjadin ke luar negeri dipangkas Rp 21 - 22 triliun, untuk kunjungan kerja studi banding ke luar negeri. Ada program konyol, dihapus. Nanti saya bisa cerita ke pak CT (Chairul Tanjung). Banyak yang konyol ternyata," kata Hashim, pada acara ESG Sustainability Forum 2025, di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Hashim bercerita, program konyol itu sudah dilihat oleh Presiden Prabowo, ketika melakukan pemeriksaan APBN secara seksama pada beberapa minggu terakhir.

"Dia (Prabowo) beberapa minggu periksa anggaran APBN, ternyata ada 9 tingkat, biasanya presiden, menteri periksa ke tingkat 3 - 4. Pak Prabowo periksa sampai tingkat ke 9," katanya.

Hingga pada akhirnya pemerintah bisa melakukan penghematan, dan dialokasikan kepada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Untuk MBG pak Prabowo ambil dari anggaran yang dipangkas, dipangkas Rp 306 triliun, dan sebetulnya lebih besar lagi. Karena ini tidak termasuk dividen dari BUMN, kalau tidak salah Rp 170 triliun," pungkas dia.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hashim: Prabowo Ingin Wujudkan Program Ekonomi Papi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular