Internasional

Trump Segera Deportasi Migran Ilegal Venezuela, Maduro Setuju!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
02 February 2025 06:40
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato khusus dari jarak jauh selama pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahunan ke-55 di Davos, Swiss, 23 Januari 2025. (REUTERS/Yves Herman)
Foto: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato khusus dari jarak jauh selama pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahunan ke-55 di Davos, Swiss, 23 Januari 2025. (REUTERS/Yves Herman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Venezuela telah setuju untuk menerima migran ilegal yang dideportasi dari Amerika Serikat (AS), termasuk anggota gengster. Pernyataan ini dilansir setelah adanya pertemuan antara utusan khusus Trump Richard Grenell dan Presiden Nicolas Maduro di Venezuela, pada Jumat lalu (31/1/2025).

"Venezuela telah setuju untuk menerima, kembali ke Negara mereka, semua imigran ilegal Venezuela yang berkemah di AS, termasuk anggota geng Tren de Aragua," kata Trump di platformnya Truth Social.

Dalam pertemuan ini, Venezuela juga sepakat memulangkan enam warga Amerika yang ditahan di negaranya.

"Venezuela selanjutnya setuju untuk menyediakan transportasi kembali," Trump menambahkan.

"Kami sedang dalam proses mengeluarkan imigran ilegal dalam jumlah yang sangat banyak dari semua negara, dan semua begara telah setuju untuk menerima kembali imigran ilegal ini," tegasnya, dikutip dari Reuters dan CNA.

Setelah pertemuan antara Grenell dan Maduro, para tahanan dibebaskan pada hari Jumat dan dikembalikan ke Amerika Serikat setelah pertemuan antara utusan khusus Trump Richard Grenell dan Presiden Nicolas Maduro, yang menyerukan "awal baru" dalam hubungan dengan Washington.

Keenam pria tersebut, yang tidak diidentifikasi, difoto sedang tersenyum di pesawat bersama Grenell. Grenell telah melakukan perjalanan ke Caracas untuk menuntut agar pemerintah Maduro menerima pemulangan tanpa syarat warga Venezuela yang dideportasi dari Amerika Serikat atau menghadapi konsekuensi.

Trump telah berjanji untuk melaksanakan kampanye deportasi terbesar dalam sejarah AS. Dia bersumpah untuk mengusir jutaan imigran tidak berdokumen, banyak dari mereka berasal dari negara-negara Amerika Latin.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Paus Fransiskus Kritik Trump & Kamala Harris Soal Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular