RI Bakal Punya Pabrik LPG Baru 2 Juta Ton, Siapa yang Bangun?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
14 November 2024 18:00
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kunjungi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Dok: PT Pertamina Patra Niaga)
Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kunjungi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Dok: PT Pertamina Patra Niaga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menargetkan realisasi investasi untuk pembangunan pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) berkapasitas 2 juta ton dapat dimulai pada Januari 2025.

Semula, Bahlil mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama SKK Migas masih mengidentifikasi lapangan gas yang mempunyai potensi kandungan campuran Propane (C3) dan Butane (C4). C3 dan C4 sendiri merupakan bahan baku dalam pembuatan LPG).

"November-Desember kami matangkan semuanya dulu. Baru mulai rencananya untuk dilakukan investasi siapa, kapan, itu mulai Januari. Sekarang kan 100 hari ini lah saya matangkan semua dulu untuk mapping nya," kata Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (14/11/2024).

Oleh sebab itu, pemerintah terbuka bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam proyek industrialisasi LPG dalam negeri. Sehingga produk yang dihasilkan dari pabrik LPG dapat kompetitif.

"Kita akan buat terbuka. Supaya ada kompetitif. Harus kita buat terbuka," katanya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan pabrik LPG dalam negeri sebagai upaya pemerintah Indonesia dalam menekan impor LPG yang saat ini begitu besar.

Dalam catatan Bahlil, konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8 juta ton, sementara produksi LPG di dalam negeri hanya menembus 1,9 juta ton. Artinya, Indonesia melakukan impor sebanyak 6,1 juta ton.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Impor LPG Capai 7 Juta Ton, Bahlil Kasih Solusi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular