
Siap-Siap! RI Bakal Bangun Pabrik LPG 2 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia membeberkan, pihaknya merencanakan untuk membangun pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan kapasitas 1,5 - 2 juta ton. Pembangunan pabrik ini upaya Indonesia menekan impor LPG yang saat ini begitu besar.
Dalam catatan Bahlil, konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8 juta ton, sementara produksi LPG di dalam negeri hanya menembus 1,9 juta ton. Artinya, Indonesia melakukan impor sebanyak 6,1 juta ton.
"Pabrik LPG kita akan bangun, Bapak Ibu semua, kurang lebih sekitar kapasitasnya 1,5 juta sampai 2 juta. Ini kita dorong dua. Pertamina kita dorong bangun, kalau tidak kita dorong juga swasta. Agar mereka bisa melakukan kompetisi," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Untuk mendukung terciptanya pabrik LPG itu, Bahlil menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki potensi tambahan produksi LPG yang diolah melalui jenis campuran Propane (C3) dan Butane (C4) di dalam negeri sebesar 1,8 juta ton.
Jika rencana pembangunan pabrik LPG tambahan dengan kapasitas 2 juta ton bisa terbangun di Indonesia, kata Bahlil, maka jumlah impor LPG yang dilakukan Indonesia untuk bisa memenuhi kebutuhan nasional sekitar 4 juta ton.
Selain membangun pabrik LPG, pemerintah juga sedang menggenjot pembangunan jaringan gas bumi (jargas) yang akan diprioritaskan bisa melintas di wilayah Jawa hingga Sumatera.
Jargas itu sendiri, dinilai bisa mengurangi jumlah impor LPG ke Indonesia lantaran memanfaatkan produksi gas yang ada di dalam negeri.
"Kita masih kekurangan kurang lebih sekitar 4 juta. Maka strateginya adalah jargas kita harus bangun khususnya daerah Jawa. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI, Jogja. Ini yang menjadi prioritas. Sumatera sebagian sudah jalan," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Kerek Lifting, Bahlil Bakal Paksa Kontraktor Migas Lakukan Ini
