
Kembangan EBT, Pertamina NRE Siapkan Capex Rp 98 T Hingga 2029

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menunjukan komitmennya dalam menjamin ketahanan energi nasional. Tak tanggung-tanggung, terkait urusan ini, Pertamina NRE akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) sebesar US$ 6,3 miliar atau Rp 98 triliun (kurs Rp 15.571) hingga tahun 2029.
Jumlah tersebut sembilan kali lebih banyak dari capex saat ini yang tercatat sebesar US$ 700 juta.
"Kami Pertamina mendapatkan amanah dari negara untuk menjamin ketahanan energi nasional. Ini keharusan apalagi dalam mendukung arahan strategis dari pemerintahan baru untuk GDP 8%," jelas Direktur Manajemen Risiko Pertamina NRE Iin Febrian dalam Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Pengembangan EBT lanjut Iin sangat penting dilakukan, karena memiliki multiplier effect yang sangat besar. Khususnya ke lapangan pekerjaan. Dengan begitu, target GDP pemerintah 8% pun diharapkannya bisa dengan mudah tercapai.
Saat ini Pertamina NRE sendiri tengah memiliki rencana kerja untuk membangun bioetanol baru dengan kapasitas 30 ribu kiloliter per tahun. Rencana ini menjadi bagian dari strategi perusahaan yang telah mendapat amanah oleh induk usahanya PT Pertamina (Persero) dalam mempercepat proses transisi energi.
"Kita kembangkan plan baru yang ada di Banyuwangi. Kita scaleup kapabilitas bioethanol, ada peluang besar dengan pengusaha nasional, tidak hanya pengurangan emsisi co2," terangnya.
Sebagai informasi, etanol bakal digunakan sebagai bahan bakar minyak di Tanah Air. Pertamina berencana mengimplementasikan biodiesel 50% (B50), setelah perseroan berhasil merealisasikan biodiesel 35% (B35).
Biodiesel B35 merupakan bauran dari 65% solar dan 35% biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Sementara, B50 merupakan perpaduan antara 50% dan 50% biodiesel.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapor Investasi di Era Prabowo-Gibran Bakal Kencang, Kok Bisa?