Internasional

Rebut Ukraina, Putin Siap Pecahkan Rekor Anggaran Perang Rp 2.247 T

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
12 October 2024 11:30
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan mengenai pengembangan infrastruktur Timur Jauh Rusia di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rusia, Rabu, 4 September 2024. (Vyacheslav Prokofyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan mengenai pengembangan infrastruktur Timur Jauh Rusia di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Rusia, Rabu, 4 September 2024. (AP/Vyacheslav Prokofyev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Vladimir Putin berencana mengalokasikan 32,5% dari belanja pemerintah Rusia untuk pertahanan pada tahun 2025 untuk bisa memenangkan perang terhadap Ukraina. Jumlah anggaran ini memecahkan rekor dan naik dari 28,3% pada tahun 2024.

Dikutip dari cnn.com pada Sabtu, (12/10/2024), rancangan anggaran pemerintah yang dirilis hari Senin mengusulkan pengeluaran sekitar 13,5 triliun rubel (lebih dari US$ 145 miliar) atau sekitar Rp 2.247,5 triliun (kurs Rp 15.500/US$) untuk pertahanan nasional. Jumlah tersebut sekitar tiga triliun rubel (US$ 32 miliar) lebih banyak dari yang disisihkan untuk pertahanan pada tahun 2024.

Perang Ukraina adalah konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II dan telah menguras sumber daya kedua belah pihak, dengan Ukraina mendapatkan bantuan miliaran dolar dari sekutu Baratnya.

Pasukan Rusia lebih besar dan lebih lengkap daripada Ukraina. Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Rusia secara bertahap telah mendorong mundur pasukan Ukraina di wilayah timur.

Api dan asap mengepul dari truk yang terbakar di lokasi fasilitas gudang yang terkena serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di desa Murovane, di luar Lviv, Ukraina, 6 September 2024. (Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS)Foto: Api dan asap mengepul dari truk yang terbakar di lokasi fasilitas gudang yang terkena serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di desa Murovane, di luar Lviv, Ukraina, 6 September 2024. (via REUTERS/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAI)
Api dan asap mengepul dari truk yang terbakar di lokasi fasilitas gudang yang terkena serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di desa Murovane, di luar Lviv, Ukraina, 6 September 2024. (Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Amerika Serikat minggu lalu untuk mengejar dukungan keuangan dan militer yang berkelanjutan saat perang mendekati tonggak sejarah tiga tahunnya pada Februari mendatang.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga tengah mencari cara untuk mempertahankan upaya perangnya karena pengeluaran militer telah memberikan tekanan besar pada ekonomi Rusia.

Awal bulan ini, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga acuannya sebesar satu persen poin menjadi 19% untuk mengatasi inflasi yang tinggi. Bank sentral tersebut memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengembalikan inflasi dari 9,1% saat ini ke target bank sebesar 4% pada tahun 2025.

Meski naik pada tahun 2025, pemerintah Putin berencana menurunkan pengeluaran anggaran pertahanan pada 2026. Anggaran yang diusulkan masih dapat berubah karena harus melalui tiga pembacaan di Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, dan kemudian diserahkan ke Dewan Federasi, majelis tinggi, sebelum presiden Rusia menandatanganinya menjadi undang-undang.


(rsa/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Kecolongan Ukraina, Putin Siapkan Aksi Balas Dendam Terbaru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular