Jatah Makan Bergizi Gratis Prabowo Pagi & Siang Hari, Ini Alasannya

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
08 October 2024 07:25
Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diberikan sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan siang. Hal ini diungkapkannya dalam diskusi bersama KADIN Indonesia, Senin (7/10/2024)

"Di sini saya mau luruskan ada sebagian masyarakat ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makan gratis pagi dan siang 2 kali sehari," jelasnya.

Hashim menilai satu kali pemberian makan gratis tidak cukup. Data menunjukkan, 41% siswa di Indonesia lapar saat belajar di sekolah.

"Mereka lapar karena orang tuanya tidak mampu untuk sediakan makan sarapan pagi," ujarnya. Saat ditelusuri, ternyata memang tidak ada kesanggupan dari orang tua menyediakan makan bagi anak-anaknya.

"Dia masuk sekolah, lapar perut kosong. Kita sekarang bisa ngerti kenapa rangking kita akan hal pendidikan sangat buruk sampai sekarang," tegas Hashim.

Indonesia kalah jauh dari Singapura, Korea Selatan, Finlandia dan Selandia Baru. "Indonesia konsisten termasuk paling buruk di dunia. Kita 63 dari 70 selalu tidak bergeser," ungkapnya.

Adapun, Hashim menjelaskan program MBG bukan program yang lahir saat kampanye.

"Ide MBG lahir 2006, Juli. Waktu saya dipanggil Pak Prabowo. Dia bicara stunting, saya waktu itu tidak tahu stunting, orang buta dan saya diajarkan Pak Prabowo tentang stunting," papar Hashim.

Dia pun menceritakan bahwa ide Prabowo ini muncul setelah dia membaca data Kemenkes 2006. Saat itu ada data yang sangat mengerikan dan membuat Prabowo cemas.

Prabowo cemas karena di dalam data itu ada 30% anak-anak Indonesia di bawah 5 tahun yang alami stunting.

"Dia bilang ke saya kalau ini berlanjut


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! 3 Tujuan Utama Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular