Warga RI Waspada! Bos Bulog Ingatkan Musim Panen Padi Mundur

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Jumat, 30/08/2024 16:39 WIB
Foto: Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat ditemui di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (30/8/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memproyeksi musim panen padi akan mengalami kemunduran sekitar satu bulan, lantaran adanya faktor kekeringan.

Menurutnya, produksi beras nasional sangat ditentukan oleh cuaca, sehingga jika cuaca sedang bagus untuk pertanian, maka produksi beras akan baik dan harga pun terkendali.

"Kalau cuacanya kering, maka produksi kurang, harga pun menjadi berat. Perberasan nasional itu memang sangat ditentukan oleh cuaca," kata Bayu dalam Diskusi Media di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (30/8/2024).


Bayu mengutip prediksi BMKG yang menyatakan, sampai dengan pertengahan September 2024 Indonesia masih akan mengalami kekeringan. Oleh karena itu, musim tanam baru akan dimulai pada bulan Oktober 2024, ketika hujan sudah mulai turun.

"Jika awal musim tanamnya di Oktober, maka waktu tanam tiga bulan, Oktober, November, Januari. Maka kira-kira baru akan mulai panen Februari 2025. Namun di Februari itu belum ada beras, karena setelah panen harus dijemur dulu, dan perlu diingat Februari-Maret itu musim hujan, jadi proses mengeringkan akan sulit," jelasnya.

Ia memprediksi, beras mungkin baru akan tersedia di pasar pada bulan Maret 2025. Sedangkan, di bulan tersebut diketahui merupakan awal Ramadan, di mana permintaan sedang mengalami kenaikan.

"Jadi dinamika ini sangat kita cermati. Kami di Bulog mengamati dengan sangat intens, dan akan berusaha untuk menyiapkan diri, memastikan stok tersebar di gudang-gudang di seluruh Indonesia. Kemudian juga memastikan beras bantuan pangan yang nanti di bulan Oktober dan Desember itu bisa tersalurkan dengan baik," ucap dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut La Nina belum terkonfirmasi terjadi di Indonesia. Padahal, La Nina ini diharapkan bisa membawa peningkatan hujan di daerah-daerah yang kini kering akibat musim kemarau. Dengan begitu, akan bisa membantu pasokan air untuk tanaman padi di musim tanam kali ini.

BMKG membeberkan, saat ini, anomali Suhu Muka Laut Nino 3.4 menunjukkan ENSO Netral dengan indeks -0,01. Kondisi menunjukkan fenomena El Nino 2023/2024 telah berakhir dan saat ini berada pada Fase Netral.

"Indeks ENSO Dasarian I Agustus 2024, Status El Nino Netral (Indeks Nino 3.4: -0,02. BMKG memprediksi kondisi Netral berpotensi menuju La Nina mulai periode September 2024," tulis BMKG dalam unggahan di akun Instagram resmi, dikutip Sabtu (17/8/2024).

Prediksi itu berdasarkan hasil pemutakhiran Dasarian I Agustus 2024.

Dengan prediksi terbaru ini, mengkonfirmasi bergesernya prediksi La Nina landa RI yang semula diperkirakan terjadi mulai Agustus 2024.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bansos Beras Disalurkan Bulan Ini