Prabowo Bidik Ekonomi RI Tumbuh 8%, Zulhas Ungkap 2 Syarat Utama

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, ada 2 hal yang harus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Yaitu tumbuh 8% selama 5 tahun masa kepemimpinannya yang bakal dimulai 20 Oktober 2024 nanti.
Dua hal yang dimaksud Zulhas adalah kebijakan pengendalian arus barang impor masuk pasar Indonesia.
"Pemerintahan akan datang, pak Prabowo, sudah mencanangkan pertumbuhan ekonomi 7-8%. Hari-hari ini memang kita cukup bagus, sudah 5,2%. 50 bulan kita surplus terus walau trennya secara nilai turun, tapi secara volume tetap," katanya saat membuka Trade Corner Special Dialogue CNBC Indonesia di gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (29/8/2024).
"Ada 2 hal yang harus dilakukan jika ingin tumbuh 7-8%. Tentu pertama, pasar dalam negeri. Waktu saya jadi menteri, agar kita nggak digempur produk luar, AS saja nggak tahan apalagi Indonesia, harus ada kebijakan yang melindungi pasar dalam negeri," tambah Zulhas.
Pengendalian serbuan barang impor masuk ke pasar RI, ujarnya, untuk menjaga agar UMKM nasional tidak berguguran. Sebab, imbuh dia, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, hampir 35% pasar tidak tertata dengan baik.
"Kita harus selesaikan. Barang-barang masuk nggak terkendali bisa saja UMKM berguguran, Menkop bilang 35% pasar tidak tertata dengan baik. Itu besar. Karena itu, dalam rapat yang dipimpin Presiden, yang tadinya post border jadi border. Jadi semua diawasi oleh Bea dan Cukai," kata Zulhas.
"Kebijakan saya waktu itu, harus ada pengendalian. Karena nggak boleh melarang, maka lahir Permendag No 36/2023. Tapi kok malah saya yang didemo. Pertek-Pertek (Pertimbangan Teknis), kan saya sudah kasih semua (di Permendag No 36/2023)," tambahnya.
Di saat bersamaan kata dia, pemerintah memberlakukan mekanisme antidumping dan tindakan pengamanan perdagangan.
"Lalu kedua, kita melakukan diplomasi di luar. Kita harus menguasai pasar dunia, kalau ekspor tetap seperti sekarang, nggak mungkin tumbuh 7-8%. Kita harus menguasai pasar dunia," tegas Zulhas.
Untuk itu, katanya, kerja sama tim menjadi keharusan. Dengan begitu, upaya menjaga pasar dalam negeri tidak terganggu karena ada kebijakan yang justru menghambat.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Penerapan Aturan Impor oleh TKI, Mendag Pastikan Ini di Lapangan
