
Terungkap, Ini Pertimbangan Nomor 1 Warga RI Saat Beli Kosmetik

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga penelitian dan konsultasi bidang ekonomi, industri, perdagangan, pembangunan wilayah, dan kebijakan publik mengungkapkan bahwa salah satu faktor pertimbangan masyarakat Indonesia dalam membeli produk kecantikan, termasuk kosmetik adalah harga.
Founder CORE Indonesia, Hendri Saparini mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya, harga adalah pertimbangan nomor satu masyarakat Indonesia dalam memutuskan membeli barang, seperti kosmetik, makanan, hingga pakaian.
"Sekarang ini kelompok masyarakat kalangan bawah itu banyak dan hal yang dinomorsatukan oleh mereka itu harga. Harga itu luar biasa," kata Hendri dalam diskusi interaktif "Beauty Journey" bertema "Banjir Produk China, Brand Lokal Harus Apa?" CNBC Indonesia TV, Selasa (27/8/2024).
"Jadi menurut saya, kalau ditanyakan di Indonesia soal harga dalam produk apapun, price (harga) itu nomor satu," tambahnya.
Hendri mengatakan, salah satu faktor yang membuat konsumen Indonesia "menomorsatukan" harga dalam pertimbangan membeli barang adalah banyaknya kelompok masyarakat kalangan bawah serta minimnya jumlah orang yang berwawasan tinggi, berpendidikan, dan memahami risiko.
"Berapa persen orang yang well known, kemudian well educated, dan merasa bahwa mahal sedikit tidak apa-apa yang penting kulit bisa lebih sehat itu tidak banyak," beber Hendri.
"Selain itu adalah bahwa mereka tidak paham ini (produk) sebenarnya legal atau ilegal. Lalu kemudian barang tersebut mengandung apa? Bahan-bahannya cocok atau tidak dengan kulit orang Indonesia?" sambungnya.
Berkaitan dengan fenomena masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan harga dibanding kualitas, Hendri meminta pemerintah untuk lebih gencar dan aktif dalam memberikan edukasi terkait bahan baku kosmetik yang beredar di pasaran. Hal ini disebut sebagai bentuk perlindungan konsumen yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat.
"Jadi, ada banyak sekali yang bisa dilakukan oleh pemerintah, yakni dengan cara soft untuk memberikan edukasi, melindungi konsumen, maupun memberikan market sebenarnya kepada produk-produk domestik lokal yang memenuhi persyaratan," ujar Hendri.
Dalam kesempatan yang sama, Hendri menyebut bahwa industri kecantikan memiliki potensi yang tinggi di Indonesia. Ia menilai, industri kecantikan di RI tergolong kompetitif dan memiliki kesempatan untuk menguasai market sehingga mampu menjadi "Raja" di tanah sendiri.
Namun, ia turut mengakui bahwa ada sejumlah tantangan yang membuat hal tersebut masih belum terwujud saat ini. Termasuk kebijakan yang dinilai belum memadai sehingga produk-produk lokal kalah saing dengan produk impor, salah satunya dari China.
"Namun tidak ada kebijakan yang cukup komprehensif dan tidak menjadikan ini (kecantikan) sebagai industri andalan kita. Sebenarnya kita punya keunggulan untuk membuat keunikan dari produk-produk ini. Ya, akhirnya begini," kata Hendri.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Resah! Produk Kosmetik Asal China Banjiri E-Commerce