Beauty Journey Special

Perusahaan Kosmetik Tembus 1.000 dalam 3 Tahun! Survive Semua?

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
27 August 2024 17:53
Founder & CEO OF AVO INNOVATION TECHNOLGY, Anugerah Pakerti, dalam acara diskusi interaktif
Foto: Founder & CEO OF AVO INNOVATION TECHNOLGY, Anugerah Pakerti, dalam acara diskusi interaktif "Beauty Journey" dengan tema Banjir Produk China, Brand Lokal Harus Apa? Pada Selasa, 27 Agustus 2024. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencatat industri kosmetik di Indonesia tumbuh sebesar 21,9%, yakni dari 913 perusahaan di 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada 2023.

Industri kosmetik nasional juga tercatat mampu menembus pasar ekspor di mana secara kumulatif untuk periode Januari-November 2023 nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, dan essential oils tercatat mencapai US$ 770,8 juta.

Meski demikian Founder and CEO AVO Innovation Technology Anugrah Pakerti menilai bahwa tak semua perusahaan tersebut mampu bertahan di industri kecantikan di Indonesia.

"Seribu perusahaan tumbuh. Kalau dijustifikasi sebagai kemajuan, belum tentu 1.000 perusahaan tadi survive. Tadi (produk) China memang tidak bisa dari BPOM, selama memenuhi regulasi pasti masuk (Indonesia)," ungkap dia dalam CNBC Indonesia Beauty Journey Special, Selasa (27/8/2024).

Menurut Anugrah, hal ini terjadi karena industri kecantikan dalam negeri tidak memiliki ekosistem yang memadai sebagaimana industri kecantikan di negara lain seperti China.

Di sisi lain produk-produk kecantikan dalam negeri pun tak mampu bersaing dengan produk dari luar negeri yang masuk ke pasar Indonesia.

Dia tak memungkiri bahwa industri kecantikan mengalami pertumbuhan. Bahkan, menurut dia, setiap bulan selalu bermunculan produk kecantikan baru.

"Memang secara jumlah semakin besar, semakin baik. Tetapi brand lokal paling mudah bertarung di tempat sendiri karena mereka sudah tahu dari sisi lokal dan budaya," pungkas Anugrah.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Buka-Bukaan Nasib UMKM RI di Tengah Banjirnya Produk China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular