Internasional

Boeing Kasus Lagi, AS Perintahkan Inspeksi Ratusan Pesawat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 August 2024 07:41
Two LAN jet liners sit parked on the tarmac at the airport in Santiago, Chile, Monday, July 25, 2016. LATAM airlines created in 2012 after a fusion between the airlines LAN of Chile and TAM of Brazil, has agreed to pay more than $22 million in fines related with a scheme to bribe Argentine union officials via a false consulting contract. The airline will pay the fine to the Securities and Exchange Commission (SEC) and the Department of Justice (DOJ) for a violation of the accounting provisions of the Foreign Corrupt Practices Act. (AP Photo/Esteban Felix)
Foto: LATAM airlines (AP/Esteban Felix)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Penerbangan Federal (FAA) kembali perintahkan inspeksi pada ratusan pesawat Boeing 787. Kali ini mereka memerintahkan inspeksi kursi pilot setelah jatuhnya salah satu pesawat pada Maret lalu.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin waktu setempat, FAA mewajibkan inspeksi setelah laporan "tentang gerakan tak terkendali dari kursi kapten ke arah depan yang menyebabkan penurunan cepat". FAA menambahkan bahwa operator juga diharuskan untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan berdasarkan arahan kelaikan udara, yang memengaruhi 158 model 787 Dreamliner dan pesawat 737 yang terdaftar di AS di seluruh dunia.

Langkah tersebut merupakan tanggapan terhadap terjunnya penerbangan LATAM Airlines tujuan Selandia Baru yang dioperasikan pada Maret lalu. Pesawat ini tiba-tiba jatuh saat terbang dari Sydney ke Auckland, melukai sekitar 50 penumpang, meski selamat sampai tujuan.

Sejak insiden itu, FAA telah menerima laporan dari Boeing tentang empat kejadian tambahan "gerakan horizontal tak terkendali" dari kursi kapten dan kopilot. Tiga insiden disebabkan oleh tutup sakelar yang "longgar" di kursi, sementara dua insiden lainnya sedang diselidiki.

"Gerakan kursi yang tidak disengaja dan berkelanjutan" dapat menyebabkan "gangguan selama penerbangan akibat masukan kontrol penerbangan yang tidak disengaja dan tiba-tiba, yang dapat mengakibatkan penurunan pesawat dengan cepat dan cedera serius pada penumpang dan awak," kata FAA dikutip Selasa (20/8/2024).

"FAA mengeluarkan arahan kelaikan udara ini untuk mengatasi kondisi yang tidak aman pada produk-produk ini," imbuh badan tersebut.

Sejumlah insiden memang terjadi di sejumlah pesawa Boeing tahun ini. Terbaru, Insiden terjadi pada pesawat Singapore Airlines, di Bandara Narita Jepang 12 Agustus.

Pesawat maskapai itu dilaporkan mengeluarkan asap putih saat mendarat dan memaksa landasan pacu ditutup. Beruntung tidak ada yang terluka dalam kejadian itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Rahasia' Baru Boeing Terungkap, Ternyata Pekerjanya Tak Mumpuni

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular