
Waduh! Ban Pesawat Boeing 737-800 Meledak saat Takeoff

Jakarta, CNBC Indonesia - Insiden kembali menimpa produk raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS), Boeing. Sebuah pesawat Boeing 737-800 milik American Airlines harus menunda take off lantaran ban pesawat yang meledak.
Insiden ini terjadi di Bandara Tampa Florida, Rabu waktu setempat. Saat itu, pesawat yang memiliki kode penerbangan AA 590 itu sedang berada di runway untuk take off menuju Phoenix, Arizona.
Sebuah rekaman video menangkap detik-detik saat pesawat mulai melaju kencang di runway sebelum munculnya ledakan dari ban sebelah kanan. Pesawat kemudian membatalkan proses lepas landas dan kembali ke terminal bandara.
"Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Pelanggan turun dengan selamat dan diantar ke terminal. Kami tidak pernah berniat mengganggu rencana perjalanan pelanggan kami dan maka itu kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," ujar Juru Bicara American Airlines, Ethan Klapper, dikutip Tampa Bay Times, dimuat CNN International, Kamis (11/7/2024).
Insiden ini terjadi setelah Boeing mengalami rentetan masalah terkait keselamatan. Sejumlah persoalan terus melanda armada penerus Boeing 737-800, Boeing 737 MAX.
Pada 2018, sebuah insiden menimpa pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air berkode penerbangan JT610 yang sedang melayani rute Jakarta-Pangkalpinang. Pesawat tersebut jatuh beberapa saat setelah lepas landas di Laut Jawa, menewaskan seluruhnya 181 penumpang dan 8 kru.
Lima bulan setelah insiden Lion Air, Boeing 737 MAX 8 juga mengalami kecelakaan fatal pada Maret 2019. Pesawat yang jatuh tersebut diketahui milik Ethiopian Airlines berkode penerbangan ET302 yang terbang dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Pesawat itu diketahui jatuh 6 menit setelah lepas landas, menewaskan seluruh penumpang dan kru yang ada di dalamnya.
Dalam investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) RI, pilot pesawat itu sempat melaporkan adanya gangguan pada kendali pesawat, indikator ketinggian, dan indikator kecepatan. Kerusakan ini terkait dengan maneuvering characteristic augmentation system (MCAS).
Atas dua insiden ini, Boeing digugat di pengadilan atas dugaan penipuan konfigurasi pesawat yang akhirnya menghindari keharusan pilot untuk mengikuti latihan lanjutan dalam menangani MCA. Kabar terbaru menyebut Boeing akan mengaku bersalah atas tuduhan itu dan akan membayar denda sebesar US$ 243,6 juta (Rp 3,9 triliun).
Secara detail, jumlah ini merupakan nilai latihan simulator 737 MAX yang dihindari oleh Boeing setelah pesawat ini diluncurkan. Boeing juga setuju untuk berinvestasi setidaknya US$ 455 juta (Rp 7,4 triliun) selama tiga tahun ke depan untuk memperkuat program keselamatan dan kepatuhannya
Namun insiden masih belum berhenti menghantui perusahaan itu. Januari lalu,, milik Alaska Airlines mengalami ledakan pada pintu pesawat saat terbang di atas Oregon.
Penyelidik kecelakaan menetapkan bahwa baut yang digunakan untuk membantu mengamankan panel hilang setelah pekerjaan perbaikan di pabrik Boeing. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
Setelah itu, beberapa pekan lalu, Boeing 737 MAX milik Korean Air terjun dari ketinggian 26.900 kaki (7,6 km) hanya dalam waktu 15 menit. Insiden ini mengakibatkan 17 penumpang dirawat di rumah sakit.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Boeing Masalah Lagi! Panel Lepas saat Terbang-Sadar Waktu Mendarat
