
Ada Apa Boeing? Muncul Skandal Lagi, Terkait Keselamatan Serius

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal kembali terjadi ke pabrik pesawat terbang terbesar dunia Boeing. Kali ini terkait whistleblower alias pengungkap fakta yang melaporkan kejanggalan pada pembuatan pesawat perusahaan itu.
Sosok yang bernama Richard Cuevas mengajukan pengaduan ke dua lembaga AS karena "tindakan balasan" Boeing setelah melaporkan masalah manufaktur yang berbahaya pada Boeing 787 Dreamliner.
Ia mengaku diberhentikan secara tiba-tiba pada Maret 2024 setelah menyampaikan kekhawatiran atas penyimpangan sekat tekanan depan pesawat, yang sangat penting untuk mengelola tekanan selama penerbangan.
Cuevas sendiri merupakan whistleblower terbaru yang melaporkan operasi Boeing. Ia bekerja sebagai kontraktor untuk Strom, yang menugaskannya ke Spirit AeroSystems, yang membuat badan pesawat untuk Dreamliner.
Pada Oktober 2023, Cuevas mengajukan keluhan etika kepada Boeing. Ia menyebut Spirit telah melakukan perubahan tanpa izin pada dimensi lubang pengikat di sekat tekanan depan pada pesawat 787 tanpa pemberitahuan.
"Klien kami menyaksikan masalah kritis pada perakitan sekat tekanan depan pada beberapa pesawat yang menyimpang dari spesifikasi Boeing," kata pengacaranya Katz Banks Kumin, dikutip AFP, Kamis (27/6/2024).
"Dia mengakui pekerjaan di bawah standar dan menyatakan keprihatinan mengenai masalah keselamatannya, namun Spirit dan Boeing gagal menghentikan proses produksi yang salah," tegasnya.
"Tuan Cuevas dipecat ketika manajernya mengetahui bahwa seorang karyawan mengeluhkan masalah ini, dan mencurigai karyawan tersebut adalah Cuaves," tambahnya.
Laporan diberikan Cuaves ke Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dan Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OHSA). Ia menyebut telah melakukan pengamatan langsung terhadap masalah keselamatan yang mencolok, bahwa pernyataan Boeing dan Spirit kepada publik dan investor tentang keselamatan dari 787 Dreamliners adalah penipuan.
Sebelumnya, seorang insinyur Boeing, Sam Salehpour, juga memberikan kesaksian pada bulan April di Senat tentang kekhawatiran atas praktik manufaktur 787. Tapi ia kemudian mendapat tindakan balasan karena berbicara.
Boeing sendiri membela diri. Perusahaan mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam keputusan subkontrak personel.
"Seorang karyawan subkontraktor sebelumnya melaporkan kekhawatirannya kepada kami dan kami menyelidikinya secara menyeluruh karena kami menangani masalah terkait keselamatan dengan serius," kata Boeing.
"Analisis teknik menetapkan bahwa masalah yang diangkat tidak menimbulkan masalah keselamatan dan telah ditangani," tambahnya.
"Kami sedang meninjau dokumen yang dirilis hari ini dan akan menyelidiki secara menyeluruh setiap klaim baru," klaim perusahaan lain.
Hal sama juga dikatakan Spirit. Penyelidikan tengah dilakukan.
"Pimpinan menyadari tuduhan tersebut dan menyelidiki masalah ini," kata juru bicara perusahaan Joe Buccino.
"Kami mendorong semua karyawan Spirit yang mempunyai kekhawatiran untuk melapor, merasa aman karena mengetahui bahwa mereka akan dilindungi," tambahnya.
Sejumlah insiden memang terjadi pada penerbangan pesawat Boeing di 2024 ini meski belum ada kecelakaan fatal. Akhir pekan ini masalah penerbangan menimpa Korean Airlines.
Pesawat tersebut terjun dari ketinggian 26.900 kaki (7,6 km) hanya dalam waktu 15 menit dan mengakibatkan 17 penumpang dirawat di rumah sakit. Diketahui pesawat itu sendiri terbang dari Korea dengan tujuan Taiwan dan merupakan Boeing 737 Max 8.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandal Baru Boeing? Geger Whistleblower Ditemukan Tewas Bunuh Diri