Dolar Diramal Rp16.100 di Tahun Pertama Prabowo-Gibran
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mematok nilai tukar rupiah akan berada di sekitar Rp 16.100 per dolar AS sebagai acuan APBN 2025. Adapun, APBN 2025 ini akan dijalankan oleh presiden terpilih Prabowo.
Asumsi rupiah ini lebih tinggi dari asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dimuat Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2025. dalam dokumen tersebut, rupiah diperkirakan berada di rentang Rp 15.300-Rp 16.000 per dolar AS.
Adapun, penetapan acuan nilai tukar rupiah Rp 16.100 per dolar AS, didasarkan dengan mempertimbangkan depresiasi Rupiah yang relatif masih moderat sejauh ini jika dibandingkan dengan depresiasi nilai tukar beberapa negara berkembang lainnya seperti Brasil (12,93%), Turki (10,83%), Thailand (7,12%), dan Filipina (5,66%).
Kemudian, penetapan ini juga menimbang kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter di AS yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya serta perbaikan kinerja ekspor nasional dan tekanan pada nilai tukar rupiah pada semester II-2024 diperkirakan mereda.
"Rata-rata nilai tukar rupiah pada keseluruhan tahun 2024 diperkirakan berada pada Rp16.100 per dolar AS," ungkap Buku Nota Keuangan RAPBN TA 2025, dikutip Jumat (16/8/2024).
Namun, pemerintah menegaskan rupiah diperkirakan masih akan menghadapi risiko ketidakpastian global pada tahun 2025, terutama yang bersumber dari perubahan kebijakan moneter The Fed. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak empat kali pada 2025.
Tetapi, langkah ini akan bergantung pada dinamika perekonomian AS, terutama realisasi inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja AS. Pemerintah meyakini Penurunan suku bunga acuan kebijakan moneter AS tersebut dapat mendorong masuknya aliran modal asing (capital inflow) ke dalam pasar keuangan Indonesia, sehingga dapat berpengaruh positif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.
(rsa/haa)