Asing Sorot 'Kiamat' Biodiversitas RI, 15.336 Spesies Rawan Punah

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Kamis, 08/08/2024 15:00 WIB
Foto: Tanggul Laut 'Giant Sea Wall", Muara Baru, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia-Sebanyak 15.336 spesies tumbuhan, satwa dan jamur di Indonesia masuk dalam red list of threatened species oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Dengan kata lain, belasan ribu spesies di Indonesia itu terancam punah.

Perlu diketahui, IUCN merupakan lembaga pemantau lingkungan yang didirikan di Swiss. Daftar merah IUCN kerap menjadi patokan untuk mengukur keanekaragaman hayati di dunia. Daftar yang dikeluarkan lembaga ini juga kerap menjadi rujukan bagi pemerhati lingkungan dan pemerintah dalam membuat kebijakan perlindungan satwa dan tumbuhan.


Begitupun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga mengutip daftar merah IUCN ini ketika membuat dokumen Indonesia Biodoversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025-2045. Dokumen yang baru diterbitkan tersebut memuat mengenai rencana jangka panjang pemerintah dalam mencegah hilangnya keanekaragaman hayati di Indonesia.

Mengutip dokumen IBSAP 2025-2045, sebanyak 15.336 jenis tumbuhan, satwa liar dan fungi masuk dalam daftar merah IUCN. Secara rinci, ada 1.274 satwa liar, 1.074 tumbuhan, dan 2 spesies fungi yang tercatat dalam kategori terancam.

"Sebanyak 200 spesies satwa liar masuk dalam kategori kritis, 380 spesies kategori genting, dan 691 spesies masuk kategori rentan," seperti dikutip dari dokumen IBSAP 2025-2045, Kamis, (8/8/2024).

Dokumen tersebut juga menjelaskan kelompok dengan spesies yang paling banyak terancam punah adalah Actinopterygii, yakni 250 spesies. Actinopterygii mencakup berbagai jenis ikan konsumsi dan hias.

Selain itu, 222 spesies mamalia di Indonesia juga masuk kategori terancam punah. Disusul 185 spesies anthozoa atau terumbu karang; 169 spesies burung; dan 127 spesies hiu.

"Berbeda dengan satwa liar, untuk kelompok tumbuhan terdapat 214 spesies Kritis, 392 spesies Genting, dan 464 spesies Rentan."

Bappenas menyebut spesies tersebut terancam punah karena beberapa penyebab. Di antaranya, perubahan tata guna lahan dan laut; pemanfaatan secara tidak berkelanjutan; pencemaran lingkungan; ketergantungan masyarakat di sekitar kawasan konservasi; hingga munculnya spesies jenis asing yang invasif.


(rsa/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Komitmen PIS Bangun SDM Pelaut & Industri Maritim yang Inklusif