
Ekspor Mobil RI Anjlok 12%, Toyota Paling Laku Dijual ke Negara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil domestik tengah anjlok, yakni hanya 408.012 unit selama Januari-Juni 2024. Jumlah ini turun jauh sebanyak 19,4% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 506.427 unit. Kondisi ini membuat ekspor menjadi harapan untuk membuat utilisasi pabrikan tetap hidup.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total ekspor kendaraan otomotif nasional selama semester pertama tahun 2024 mencapai 218.000 unit. Angka ini terkoreksi sebesar 12% dari pencapaian ekspor di periode yang sama pada tahun 2023 sebesar 248.000 unit.
Dari jumlah tersebut, Toyota tercatat sebagai pabrikan di RI dengan ekspor terbanyak yakni mendominasi pasar dengan 60% atau menyumbangkan sekitar 132.000 unit. Kendaraan tersebut diekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Australia, Afrika, dan Oceania.
Lalu bagaimana pabrikan mobil dalam negeri merespons penurunan tersebut?
"Meskipun kinerja ekspor kendaraan otomotif nasional pada semester pertama 2024 mengalami koreksi, namun peranan ekspor elektrifikasi memberikan optimisme untuk peningkatan ekspor ke depannya," kata Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).
"Hal ini menunjukkan ketangguhan dan adaptabilitas industri dalam menghadapi tantangan global. Khususnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing menuju era elektrifikasi yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor global," tambahnya.
Dari sisi elektrifikasi, total ekspor kendaraan Toyota selama semester pertama tahun 2024 mencapai sekitar 4.400 unit, di mana model Kijang Innova Zenix Hybrid mencatatkan angka ekspor sekitar 2.200 unit.
Sementara Yaris Cross Hybrid yang baru meluncur di pertengahan tahun 2023 diekspor lebih dari 2.000 unit. Kedua model ini tersebar luas ke pasar di kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam menyebut, daya saing jadi kunci ekspor mobil.
"Daya saing adalah kunci untuk lebih memperluas kinerja ekspor otomotif dan berperan dalam rantai nilai global. Hal ini perlu selalu didukung oleh penguatan pasar dalam negeri, optimalisasi skema logistik, pengembangan SDM, dan adopsi teknologi sehingga produk ekspor otomotif yang berteknologi tinggi dapat menstimulasi terciptanya new added value industri dan mendukung devisa yang lebih tinggi," katanya.
"Upaya ini menjadi langkah strategis mendukung industri otomotif Indonesia dalam meraih dan mempertahankan posisi unggul di pasar global yang semakin kompetitif," pungkas Bob Azam.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Mobil Paling Laku Dijual di Pasar Ekspor, Merek Ini Jadi Raja
