Kelas Menengah RI Ditarget Capai 80% dari Populasi

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
05 August 2024 07:25
Potret Pekerja Jakarta Usai Putusan Kenaikan UMP 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Potret Pekerja Jakarta Usai Putusan Kenaikan UMP 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan target pemerintah untuk kelas menengah. Bappenas menyebut pemerintah menargetkan proporsi kelas menengah bisa menjadi mayoritas dari seluruh populasi.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan rencana pemerintah tentang kelas menengah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045. Amalia mengatakan pemerintah menargetkan proporsi kelas menengah mencapai 80% dari populasi pada 2045.

"Kalau saat ini ada sekitar 20%, nanti di tahun 2045 diharapkan bisa menuju ke 80%," kata Amalia dalam program Economic Update di CNBC Indonesia, dikutip Senin, (5/8/2024).

Amalia mengatakan keberadaan kelas menengah sangat penting untuk perekonomian. Dia bilang semakin tebal proporsi kelas menengah, maka semakin kuat perekonomian sebuah negara dari guncangan eksternal maupun internal.

"Nah itulah penting peranan kelas menengah, karena mereka yang menjadi salah satu fix spender dan fast spender, di mana ini yang kemudian menopang perekonomian dari sisi permintaan," kata dia.

Sebelumnya, kondisi kelas menengah di Indonesia yang diduga tengah tertekan daya belinya mendapatkan sorotan. Sejumlah ekonomi menyebut proporsi kelas menengah dari proporsi penduduk justru menciut, terutama setelah pandemi Covid-19.

Ekonom senior Chatib Basri memperkirakan sebelum pandemi Covid-19, proporsi kelas menengah masih berkisar di angka 21% dari populasi. Namun, setelah pandemi atau tepatnya pada 2023 jumlahnya turun menjadi 17%. Chatib menduga para kelas menengah itu turun ke kelas ekonomi di bawahnya, yakni calon kelas menengah atau aspire middle class (AMC) maupun kelompok rentan.

Amalia menyebut pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan proporsi kelas menengah ini. Dia mengatakan kelas menengah memang perlu dijaga produktivitasnya. "Ini akan diintervensi dengan agenda pembangunan lain, yaitu transformasi sosial," katanya.

Dia mengatakan transformasi itu akan dilakukan dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia terutama golongan muda. Beberapa strategi itu di antaranya dengan mengembangkan vokasi yang relevan dengan industrialisasi, peningkatan pendidikan dan kesehatan.

"Masyarakat Indonesia harus dipastikan menjadi manusia unggul, manusia Indonesia emas yang tingkat produktivitasnya jauh lebih baik dari saat ini, inilah yang akan mendorong tumbuhnya kelas menengah," kata dia.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bappenas Pasang 'Radar Baru' Cari Kelas Menengah yang Jatuh Miskin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular