Usai Dipanggil Jokowi, Menteri ESDM Siapkan Jurus Kerek Lifting Minyak

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Jumat, 02/08/2024 18:05 WIB
Foto: Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan upaya pemerintah untuk mendorong produksi minyak di dalam negeri. Hal ini setelah adanya pembicaraan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal lifting minyak pada Rabu (31/7/2024) lalu.

Arifin mengatakan terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk mencapai target 1 juta barel per hari (bph) minyak mentah dan 12 BCFD gas yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030 mendatang.

"Mengenai kondisi migas kita saat ini dari 2020 kita memang minyaknya drop terus, dicoba untuk ditahan, tapi kita mengelola lapangan-lapangan (minyak) tua dan belum ketemu prospek lapangan minyak baru, kita sedang upayakan," jelasnya dalam paparan di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/8/2024).


Walaupun produksi minyak mentah terus menurun, produksi gas di dalam negeri terpantau mengalami kenaikan. Hal ini imbas dari adanya temuan-temuan baru seperti di (blok) Andaman, South Andaman, dan juga di Selat Makassar,

Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan 3 langkah dalam jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

Untuk jangka pendek, melakukan peningkatan produksi aset yang sudah ada saat ini dengan upaya meningkatan produksi minyak melalui Enhanced Oil Recovery (EOR).

Jangka menengah, Arifin mengatakan pihaknya akan mendorong transformasi R ke P ditambah dengan eksplorasi EOR skala penuh.

Untuk jangka panjang, pihaknya akan melakukan eksplorasi sumber migas baru di dalam negeri ditambah dengan upaya peningkatan produksi dengan EOR.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Rapat berkaitan dengan produksi minyak dan gas.

Dalam rapat itu dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Selain itu juga nampak di hadiri Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan beberapa menteri lainnya. Arifin mengungkapkan rapat berkaitan dengan produksi migas.

"Produksi migas, perlu percepatan kan prospeknya sudah mulai kelihatan kan, yang di Selat Makassar di wilayah Timur," katanya kepada wartawan.

Seperti diketahui ada perusahaan migas asal Italia yakni ENI di wilayah kerja North Ganal, Kalimantan Timur. Selain itu mengutip keterangan Kementerian ESDM, menunjukan Indonesia memiliki 70 cekungan yang belum dieksplorasi. Namun fokus pemerintah pada 5 area seperti di Buton, Seram, Warin, Aru, dan Timor yang berlokasi di timur Indonesia.

Menurut Arifin juga sudah ada hasil studi bersama yang menunjukan lokasi temuan migas baru itu.

"Dari 5 wilayah kerja baru yang kerja sama untuk joint study. Hasil geoseismik 2020. Kan geoseismiknya ada 32 ribu kilometer itu identifikasi beberapa potensi temuan migas baru," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Duh! Lifting Migas RI Semester I-2025 Tak Capai Target