
Travel Warning, 11 Negara Larang Warga ke Lebanon-Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 11 negara kini mengeluarkan travel warning bagi warganya ke Lebanon hingga Israel. Ini termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris hingga Belanda.
Hal ini menyusul ketegangan yang makin meningkat di Timur Tengah, setelah perang Gaza, dengan eskalasi pertempuran Israel dan proksi-proksi Iran. Di Lebanon sendiri, terdapat kelompok Hizbullah yang memerangi Israel.
Kedutaan Besar AS di Lebanon menyarankan warganya yang bepergian ke atau dari Lebanon untuk "memantau status penerbangan mereka dengan cermat". Ditegaskan bahwa perubahan dapat terjadi dengan sedikit pemberitahuan.
Kedutaan Besar AS juga menekankan perlunya pelancong untuk "membuat rencana alternatif" jika perlu. Apalagi, lingkungan keamanan sangat rumit dan berubah dengan cepat.
Hal sama juga dilakukan Prancis. Bahkan negeri itu meminta warga tak ke Lebanon, Israel atau wilayah Palestina.
Kantor Luar Negeri Inggris juga memperbarui nasihat perjalanannya. Negeri itu mendesak warga negara Inggris untuk sangat berhati-hati dan menghindari "semua perjalanan ke Lebanon".
Jerman juga memperbarui nasihat perjalanannya, mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Dikatakan bahwa situasi keamanan yang tidak stabil dan meningkatnya konflik militer antara Lebanon dan Israel, dengan mencatat bahwa situasi tersebut dapat memburuk dan mempersulit perjalanan keluar Lebanon.
"Menyarankan warga negara Belanda untuk segera meninggalkan Lebanon," kata kedutaan negeri itu, seraya menekankan mungkin tidak dapat memberikan bantuan dalam keadaan darurat, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (2/8/2024).
"Warga negara Irlandia di Lebanon didesak untuk pergi sekarang sementara opsi komersial masih tersedia," ujar Kementerian Luar Negeri Irlandia.
"Jika situasi memburuk, pilihan perjalanan keluar dari Lebanon mungkin akan terbatas dan kedutaan akan memiliki sarana yang sangat terbatas untuk membantu warga negara," jelas Kedutaan Norwegia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom memposting di media sosial X. Ia mengatakannya kepada warganya untuk meninggalkan Lebanon segera atau menahan diri untuk tidak pergi ke negara yang dimaksud.
"Harap perhatikan seruan yang jelas dari Kementerian Luar Negeri ini," tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Belgia juga sama, seraya merinci warning berlaku bagi perjalanan ke Israel, Yerusalem, Wilayah Palestina & Lebanon. Layanan Warga Negara Kementerian Luar Negeri Denmark juga demikian sambil mendesak warga pergi selagi memungkinkan.
Australia juga menegaskan kembali menegaskan peringatan perjalanannya, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon dan meninggalkan negara tersebut selama penerbangan komersial masih tersedia. Pemerintah Australia menyoroti ketidakstabilan situasi keamanan dan memperingatkan bahwa bandara Beirut mungkin akan ditutup.
"Kami terus menyarankan agar warga Australia tidak bepergian ke Lebanon. Warga Australia di Lebanon harus segera pergi selama penerbangan komersial masih tersedia," kata splikasi Smartraveller.
"Beberapa maskapai penerbangan telah menunda atau membatalkan penerbangan minggu ini. Pembatalan dan gangguan lebih lanjut dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan. Pemerintah Australia mungkin tidak dapat membantu Anda untuk pergi dalam keadaan seperti itu," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beberapa Negara Serukan 'Travel Warning' Gegara Iran Vs Israel
