Alasan Warga RI Ramai-Ramai Migrasi ke Rokok Murah

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 July 2024 07:40
Noah penjual tembakau linting Kamarasa saat melayani pembeli di kawasan Pondok Cabe Pamulang, Selasa, 4 Januari 2022. Penjualan rokok linting kini semakin diminati masyarakat, tidak hanya kalangan tua, tetapi juga oleh anak muda. Geliat rokok linting atau linting dewe (tingwe) yang dianggap "jadul", sekarang dapat bersaing dengan eksistensi rokok elektrik (vape). Sangga pemilik usaha tembakau menjual tembakau ini dimulai sejak 2020 di kawasan pondok cabe. "Usaha ini saya mulai sejak satu tahun lebih sebelum harga rokok naik," katanya. "Sekarang udah dari banyak kalangan yang beli dari anak muda sampai bapak-bapak, tambahnya". Iya mengaku sejak wacana rokok naik banyak orang yang pindah ke rokok linting karena harga jauh lebih murah. "Pandemi ini membuat banyak orang meningkatkan stok tembakau, sehingga penjualan pun meningkat apalagi tahun ini rokok mau naikkan." 
Penjual tembakau linting tersebut mengatakan ada dua kriteria langganan yang sering belanja di tokonya. "Kalau tembakau itu ada dua kriteria pembeli, antara yang ingin hemat atau yang nyari rasa," ucapnya. 
Untuk harga tembakau di sini dijual Rp5.000 untuk harga normal dan adapun harga yang paling mahal mencapai Rp 25.000 untuk rasa Marlboro.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Rokok Tembakau (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perokok Indonesia kini mulai bermigrasi ke rokok murah alias downtrading. Fakta tersebut diungkap oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Perpindahan ke rokok murah disebabkan oleh kebijakan tarif cukai hasil tembakau yang naik dari tahun ke tahun.

"Downtrading itu memang faktor dari kebijakan tarif selama ini," kata Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Sabtu, (27/7/2024).

Meski demikian, Askolani mengatakan Bea Cukai akan melakukan pengawasan terhadap perubahan ini. Dia mengatakan downtrading dipastikan harus terjadi secara alami, bukan akal-akalan produsen untuk menghindari tarif cukai yang sesuai peraturan.

"Downtrading kalau itu memang murni ekonomi tidak bisa kita lawan, tapi itu dengan kemudian melakukan yang tidak pas, salah personifikasi, salah peruntukan itu yang akan kami tindak," kata dia.

Selain mengawasi, Askolani mengatakan akan menggunakan fenomena downtrading ini untuk membuat aturan yang lebih pas ke depannya. "Itu jadi masukan untuk tarif ke depan, nanti kita lihat lagi untuk persiapan tahun depan kaya gimana," kata dia.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR tentang Laporan Semester 1, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan penerimaan cukai tembakau yang terkontraksi selama 2 tahun berturut-turut. Dia mengatakan penurunan penerimaan cukai ini disebabkan karena banyak produsen rokok turun ke kelompok 3 yang tarifnya lebih murah.

"Sehingga penerimaan cukai turun," kata dia.

Namun, Sri Mulyani mengatakan penurunan ini memang sesuai dengan tujuan penetapan cukai rokok. Dia mengatakan cukai ditetapkan untuk mengendalikan konsumsi tembakau.

"Untuk cukai karena memang kita lakukan pengendalian produksi rokok, ya memang ini dampak yang diharapkan," kata dia.Jakarta, CNBC Indonesia-Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengakui masyarakat banyak yang bermigrasi ke rokok murah alias downtrading. Perpindahan ini disebabkan oleh kebijakan tarif cukai hasil tembakau yang naik dari tahun ke tahun.

"Downtrading itu memang faktor dari kebijakan tarif selama ini," kata Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani di kawasan DPR RI, Jakarta, dikutip Minggu, (21/7/2024).

Meski demikian, Askolani mengatakan Bea Cukai akan melakukan pengawasan terhadap perubahan ini. Dia mengatakan perpindahan ini harus dipastikan terjadi secara alami, bukan akal-akalan produsen untuk menghindari tarif cukai yang sesuai peraturan.

"Downtrading kalau itu memang murni ekonomi tidak bisa kita lawan, tapi itu dengan kemudian melakukan yang tidak pas, salah personifikasi, salah peruntukan itu yang akan kami tindak," kata dia.

Selain mengawasi, Askolani mengatakan akan menggunakan fenomena downtrading ini untuk membuat aturan yang lebih pas ke depannya. "Itu jadi masukan untuk tarif ke depan, nanti kita lihat lagi untuk persiapan tahun depan kaya gimana," kata dia.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR tentang Laporan Semester 1, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan penerimaan cukai tembakau yang terkontraksi selama 2 tahun berturut-turut. Dia mengatakan penurunan penerimaan cukai ini disebabkan karena banyak produsen rokok turun ke kelompok 3 yang tarifnya lebih murah.

"Sehingga penerimaan cukai turun," kata dia.

Namun, Sri Mulyani mengatakan penurunan ini memang sesuai dengan tujuan penetapan cukai rokok. Dia mengatakan cukai ditetapkan untuk mengendalikan konsumsi tembakau.

"Untuk cukai karena memang kita lakukan pengendalian produksi rokok, ya memang ini dampak yang diharapkan." pungkasnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Kompak Pindah Ke Rokok Murah, Ini Respons Bea Cukai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular