2 Gempa di Atas M5 Guncang Wilayah Timur RI, BMKG Jelaskan Pemicunya

Jakarta, CNBC Indonesia -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 3 gempa yang terjadi dan dirasakan hari ini, Rabu (24/7/2024). Dua diantaranya berkekuatan di atas magnitudo 5.

Mengutip BMKG, 3 gempa bumi yang mengguncang wilayah RI hari ini dan dirasakan adalah:

• gempa berkekuatan M4,1 yang terjadi pada pukul 01:32:53 WIB di 3.43 LS dan 128.37 BT

Pusat gempa ada di laut, 35 km barat laut Saparua, Maluku di kedalaman 10 km.

Gempa dirasakan pada skala III MMI di kecamatan Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Skala III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

• gempa berkekuatan M5,3 yang terjadi pada pukul 07:22:07:09 WIB di 2.86 LS dan 128.37 BT

Pusat gempa ada di darat, 96 km timur laut Kobagma, kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan di kedalaman 26 km.

Gempa dirasakan pada skala II MMI di Genyem. Artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

• gempa berkekuatan M5,1 yang terjadi pada pukul 15:09:01 WIB di 10.3 LS dan 123.76 BT

Pusat gempa ada di darat, 24 km tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) di kedalaman 33 km.

Gempa dirasakan pada skala MMI IV-V di Kupang, skala II-III di Soe, dan skala I-II di Alor.

Skala IV MMI berarti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Skala V MMI artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala II berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Dan skala III artinya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Skala I MMI artinya getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

BMKG menyatakan, gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca: Diam-Diam 6.000 Gempa Hantam RI Tiap Tahun, Ini Penjelasan Ahli BMKG

Lalu apa pemicu gempa tersebut?

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa tektonik yang mengguncang wilayah Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hal itu mengacu pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," katanya dalam keterangan resmi.

Sedangkan, gempa tektonik yang mengguncang wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua pagi tadi, berdasarkan hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.89° LS ; 139,34° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua pada kedalaman 42 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah yang dipicu deformasi batuan di zona Sesar Anjak Mamberamo," ujarnya.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Daryono.

Foto: Gempa bumi mengguncang Kupang Nusa Tenggara Timur dengan magnitudo 5,1. (Dok. BMKG) Gempa bumi mengguncang Kupang Nusa Tenggara Timur dengan magnitudo 5,1. (Dok. BMKG)

Imbauan BMKG Jika Terjadi Gempa

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang jika terjadi gempa. Dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Titik Gempa Bumi Garut yang Terasa Hingga Jakarta