Soal Family Office, Airlangga: Kita Masih Perlu Belajar!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
22 July 2024 18:20
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan saat konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan saat konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan family office akan mulai berdiri di Indonesia sebelum Oktober 2024. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya masih perlu mempelajari skema investasi yang dicetuskan oleh koleganya itu.

"Ya kalau itu kita masih belajar mengenai hal itu," kata Airlangga ditemui di kantornya, Jakarta, Senin, (22/7/2024).

Airlangga mengatakan juga belum membahas mengenai insentif yang akan ditawarkan untuk family office ini. Sekali lagi dia mengatakan masih perlu mempelajari seluk beluk dari family office ini. "Ya itu masih kita pelajari," ujarnya.

Senada, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan rencana itu masih dibahas secara internal oleh Kemenko Marves. Sehingga, dia belum bisa bicara banyak mengenai rencana yang dicetuskan oleh Luhut.

"Itu kan teman-teman di sana yang punya inisiatif, dan juga masih dikaji," kata dia.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar mengaku sudah melaporkan perkembangan pembentukan family office kepada Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Dia meyakini banyak orang kaya global yang tertarik memasukan uangnya ke Indonesia.

"Saya lapor ke Pak Jokowi dan Presiden Terpilih masalah family office dan bisnis kenapa karena itu uangnya bertaburan yang pengen masuk ke Indonesia," kata Luhut dalam acara Peluncuran Simbara hari ini.

Dia mengatakan untuk memastikan keberhasilan rencana ini, pemerintah perlu menyiapkan beberapa hal. Di antaranya adalah tentang insentif dan kepastian hukum.

Luhut meyakini pembentukan family office ini akan mendatangkan modal asing ke Indonesia. Hal itu kemudian akan berkontribusi pada jumlah cadangan devisa. Dia menargetkan family office sudah bisa terbentuk di Indonesia sebelum Presiden Jokowi lengser atau sebelum Oktober 2024.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Luhut Pamer Bawa 3 Investasi Jumbo dari China ke RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular