Internasional

Fenomena Mal Sepi bak 'Kuburan' Melanda Tetangga RI, Pengusaha Teriak

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 July 2024 15:02
Suasana sepi di sebuah pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur, Malaysia. (AP/Vincent Thian)
Foto: Suasana sepi di sebuah pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur, Malaysia. (AP/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia terus menggenjot pembangunan sejumlah pusat perbelanjaan baru di negara itu. Namun hal ini tidak dibarengi dengan angka okupansi yang tinggi.

Sebagai rumah bagi 33 juta orang, Malaysia memiliki lebih dari 1.000 pusat perbelanjaan pada akhir 2023. Pada 2022, hampir 40% mal dan pusat ritel yang dihitung oleh Asosiasi Pusat Perbelanjaan Malaysia, totalnya ada 727, berlokasi di wilayah Kuala Lumpur saja.

Meskipun banyak mal utama di Asia Tenggara memiliki lalu lintas pejalan kaki yang tinggi dan tingkat hunian yang hampir penuh, banyak penyewa mal Malaysia yang tidak begitu populer merasa kesulitan untuk bersaing di tengah ledakan ruang ritel yang bahkan tidak dapat dihalangi oleh pandemi Covid-19.

Menurut laporan Pusat Informasi Properti Nasional (NAPIC), ruang ritel Malaysia mencapai 17,69 juta meter persegi pada tahun 2023, naik dari 16,51 juta pada tahun 2019.

"Meskipun terjadi peningkatan ini, tingkat okupansi ruang ritel nasional lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi, yaitu sebesar 77,4% pada tahun lalu," menurut laporan tersebut yang dikutip Al Jazeera, Selasa (16/7/2024).

"Bahkan sebelum Covid-19, tingkat okupansi telah menurun, turun dari 81,4% pada tahun 2016 menjadi 79,2% pada tahun 2019 dan 75,4% pada tahun 2022, yang terendah dalam hampir 20 tahun."

Salah satu mal baru yang memiliki angka okupansi yang rendah adalah Paviliun Damansara Heights, yang dibuka Oktober lalu. Meskipun lantai bawahnya memiliki lusinan pelanggan, lantai atasnya hampir tidak memiliki pelanggan.

Mal sepi Malaysia lainnya adalah 3 Damansara. Salah satu penyewa yang berbisnis toko komputer, Goh Sook Lam, menyebut saat ini sulit mencapai titik balik modal dengan kondisi pengunjung yang sepi.

"Pelanggan tetap saya adalah bisnis saya. Walk-in lebih sedikit. Terkadang saya tidak bisa mencapai titik balik modal," ujarnya.

Secercah Harapan

Beberapa bisnis telah menerima tantangan untuk menemukan cara agar tetap bertahan di mal yang kurang populer. Salah satunya adalah toko roti di pusat perbelanjaan Glo Damansara.

Tertarik dengan harga sewa yang terjangkau, Veronica David, yang mengelola kafe ini bersama suaminya, mengatakan bisnisnya telah berhasil berkembang meskipun lokasi mal yang ditempati sepi pengunjung.

Berfokus pertama pada klien korporat, mereka memperluas operasinya dengan memasukkan menu makan siang dengan lebih banyak item dalam perjalanan.

"Sewa (di sini) awalnya rendah dan kami pikir kami berada di lokasi yang salah, namun dalam setahun kami melihat pertumbuhan positif," kata wanita berusia 49 tahun itu kepada Al Jazeera.

Pasangan ini memilih lokasi tersebut karena sebagian besar klien mereka berbasis di wilayah tersebut. Veronica juga mengatakan manajer Glo juga "sangat ramah" dalam memenuhi kebutuhan mereka.

"Kami mungkin tidak mendapatkan bantuan ini dari mal lain karena bisa lebih ketat dan kaku," ujarnya.

Presiden Asosiasi Pusat Perbelanjaan Malaysia, Phang Sau Lian, mengatakan para penyewa mal harus bekerja lebih keras dan lebih kreatif dari sebelumnya untuk menonjol di lanskap ritel Malaysia yang sebenarnya ramai.

"Tren konsumen sangat cepat, dan mal harus terus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif," kata Phang kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa alasan mal berkinerja buruk mencakup lokasi yang kurang strategis, sulit diakses, dan terlalu biasa saja.

Phang mengatakan perubahan paling signifikan dalam tren konsumen dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya gerai makanan dan minuman sebagai "penggerak utama" lalu lintas mal.

"Persentase mereka terhadap total ruang yang disewa (telah) melonjak hingga hampir 30%, dibandingkan dengan satu digit pangsa satu dekade lalu," ujarnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap Borok Mal yang Bikin Pengunjung Sepi Parah Bak Kuburan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular