Perkuat Ekspor, Pengusaha Butuh Rupiah Stabil & Impor Ilegal Dibasmi

Jakarta, CNBC Indonesia- Menilik tren perlambatan angka surplus neraca perdagangan Indonesia yang sudah surplus 50 bulan berturut-turut, Ketua Bidang Pertanian HIPPI & Direktur Utama PT Dani Prisma Mitra, Emil B Arifin menyebutkan hal ini tidak lepas dari anjloknya harga komoditas batu bara hingga CPO.

Di sisi lain HIPPI juga menyoroti dampak pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dunia usaha, sehingga diharap pemerintah dan otoritas dapat menjaga stabilitas nilai tukar demi menjaga keberlangsungan dunia usaha.

Guna menjaga kinerja industri yang mampu menopang kinerja neraca dagang, HIPPI juga meminta dukungan bagi perlindungan bagi industri lokal yang diserbu barang impor ilegal. Lalu Seperti apa pelaku usaha melihat tren susut neraca dagang? bagaimana dampaknya ke dunia usaha?

Selengkapnya simak dialog Dina Gurning dengan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) & Komisaris PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Anggawira dan Ketua Bidang Pertanian Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) & Direktur Utama PT Dani Prisma Mitra, Emil B Arifin dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 16/07/2024)