
Penembakan Trump Buat China Untung, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Insiden percobaan pembunuhan dengan penembakan yang dialami mantan dan calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, rupanya membawa keuntungan bagi pengusaha pengecer tekstil di China. Hal ini nampak dari data penjualan perusahaan percetakan kaos Negeri Panda, Taobao.
Mengutip Economic Times, Senin (15/7/2024), sesaat setelah kejadian Taobao pun langsung menawarkan kaos suvenir yang dihiasi dengan foto-foto yang menggambarkan upaya penyelamatan Trump. Kaos itu pun laris manis di pasaran.
"Kami memasang kaus tersebut di Taobao segera setelah kami melihat berita tentang penembakan tersebut, meskipun kami bahkan belum mencetaknya, dan dalam waktu tiga jam kami melihat lebih dari 2.000 pesanan dari China dan AS," ujar salah satu penjual kaos Taobao, Li Jinwei, kepada South China Morning Post (SCMP).
"Untuk pemilu presiden AS tahun ini, kami hanya menjadikan Trump sebagai kenang-kenangan saja, karena ia mempunyai peluang lebih besar untuk memenangkan pemilu, dan ia populer di kalangan netizen China," tambahnya.
![]() |
![]() |
Tren ini tidak hanya terjadi di China. Pembuat konten AS, HodgeTwins, juga ikut mempromosikan gambar kaos Trump yang bertuliskan "Lawan! Lawan! Lawan!" dan berkata "100% keuntungan dari kaos ini disumbangkan untuk kampanye Trump."
Gambar lainnya menampilkan seorang pria dengan kemeja bertuliskan, "Menembak Membuat Saya Lebih Kuat". Sementara gambar lain bertuliskan, "Saya Tidak Akan Pernah Berhenti."
Di sisi lain, Donald Trump, dalam pernyataan pertamanya, menceritakan pertama kali ia mengetahui bahwa dirinya juga ikut tertembak di bagian telinga. Saat itu, ia mengaku merasakan suara bising yang diikuti cucuran darah.
"Tidak ada yang diketahui saat ini tentang penembaknya, yang kini sudah mati. Saya tertembak peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit," tulisnya.
"Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi. TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!," ujarnya lagi.
Setelah adanya insiden ini, sejumlah pihak mulai menyatakan dukungan untuk Trump. Salah satunya adalah CEO Tesla Elon Musk dan manajer hedge fund, miliarder Bill Ackman.
Analis di Signum Global Advisors, Rob Casey, menilai bahwa insiden ini juga telah menyulut api semangat dan loyalitas para pendukung Trump. Di mata mereka, Trump sudah menjadi martir politik, setelah berjuang melalui puluhan tuntutan pidana selama dua tahun terakhir
"Acara ini berpotensi meningkatkan dukungan mantan presiden Trump dengan menyoroti semangatnya, memotivasi pendukungnya, dan membangkitkan simpati," ujarnya dikutip Financial Times.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Percobaan Pembunuhan Trump: 1 Peserta Kampanye Tewas & 2 Kritis
