One Map Policy Summit 2024

Begini Cara Gunakan Peta Canggih Geoportal Milik Indonesia

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 12/07/2024 17:00 WIB
Foto: Pemaparan Pemanfaatan Kebijakan Satu Peta, oleh Muh Aris Marfai selaku Kepala BIG dalam acara ONE MAP POLICY SUMMIT 2024“Powering Spatial Thinking Development in The Era of Transition”Jumat, 12 Juli 2024 (Hari ke-2) di Jakarta, Jumat (12/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kini telah memiliki peta canggih yang komprehensif dan detail melalui Kebijakan Satu Peta atau One Map Policy. Peta canggih itu bisa diakses masyarakat secara umum untuk mencari data wilayah secara terperinci melalui Geoportal KSP 2.0 (https://onemap.big.go.id/).

Berdasarkan mandat Perpres No. 28 Tahun 2023, Badan Informasi Geospasial (BIG) telah merilis klasifikasi akses dan mekanisme berbagi info geospasial, terutama mengenai hak akses masyarakat. Ketentuan berbagi pakai data Kebijakan Satu Peta itu pun telah diperkuat dengan Peraturan BIG No. 3 Tahun 2024.

"Ini memberi aturan secara teknis bagaimana masyarakat atau publik itu bisa mengakses data dan informasi geospasial yang dalam peraturan sebelumnya masih tertutup dan tidak memberi kesempatan atau kemungkinan akses itu," ucap Kepala BIG Aris Marfai, dalam One Map Policy Summit 2024, Jumat (12/7/2023).



Untuk mengakses peta canggih Geoportal KSP 2.0 yang telah menyajikan data secara tematik melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN), publik dapat masuk dengan klik tombol login. Lalu pada bagian login sebagai bisa memilih kolom Masyarakat Umum.

"Lalu login dengan User Name dan Password yang kemudian dapat melakukan akses terhadap Geoportal," ucap Aris.

Sebelum login, masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu dengan memilih tombol registrasi. Di dalamnya tinggal menginput data nama awal, nama tengah, atau nama akhir. Lalu, username, dan email.

"Pengguna tentu setelahnya dapat memilih beberapa informasi geospasial tematik yang menjadi tujuan dan concern mereka, untuk kemudian menganalisis lebih lanjut," tutur Aris.

Sejumlah data yang diperoleh masyarakat dalam peta canggih itu di antaranya Informasi Geospasial Tematik (IGT) untuk seluruh wilayah Indonesia yang dimiliki setiap Kementerian atau Lembaga, termasuk di dalamnya batas administrasi wilayah, hingga tools pembuatan peta.

"Ini salah satu bentuk kemajuan dan transparansi yang kita hasilkan, sehingga kita berpendapat Kebijakan Satu Peta ini kalau bisa terus berlanjut karena kita masih punya PR banyak," tegasnya.

"Selain memberi akses yang luas kepada masyarakat, literasi geospasial harus ditingkatkan dari itu, kemudian kesadaran menggunakan peta yang resmi juga mulai dilaksanakan, kemudian kita mengurai satu per satu permasalahan tumpang tindih yang muncul dari peta-peta resmi yang sudah masuk ke KSP," ungkap Aris.

Aris mengatakan, pemanfaatan KSP kini sudah mampu digunakan untuk berbagai isu strategis, mulai dari reforma agraria, food estate dan Stranas PK-KPK, tata kelola perizinan sawit, tata kelola perizinan tambang timah, proyek strategis nasional maupun kawasan ekonomi khusus, hingga cetak sawah.

"Data dari KSP yang kita kumpulkan itu sekarang sudah mencapai 151 peta tematik itu menjadi sangat penting kaitannya dengan kepastian data," ujar Aris.


(arm/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Butuh Rp 300 T Untuk Bersihkan Sampah Indonesia