Pengumuman! RI Bakal Punya BBM Jenis Baru..

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
12 July 2024 14:22
BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan, bahwa Indonesia sebentar lagi akan memiliki jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) terbaru. Tentunya, BBM ini akan memiliki spesifikasi rendah sulfur atau bensin ramah lingkungan.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Ia mengatakan, bahwa saat ini pemerintah sedang 'memutar otak' untuk bisa mengurangi sumbangan polusi ke udara dari sektor kendaraan.

Caranya dengan membuat jenis BBM baru yang rendah sulfur khususnya pada jenis BBM solar. "Kita kan sekarang ini kan udara kita kan banyak emisi ini gimana caranya supaya ngurangin kita hidup sehat ini alternatifnya pakai BBM rendah sulfur," ungkapnya saat ditanya perihal kemungkinan Indonesia akan merilis jenis BBM baru, ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Adapun saat ini, kata Menteri Arifin, pihaknya pun sedang mencari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur konten. Maklum, sekarang sulfur dalam bensin yang ada di Indonesia masih 500 ppm-an. "Kalau standar-nya euro 5 kan harus di bawah 50. Menuju itu kan ongkosnya ada. Tapi kilang kita belom kelar sih di Balikpapan," ungkap dia.

Walaupun masih belum jelas bagaimana detailnya, sebelumnya pemerintah sempat membahas perihal kemungkinan pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite (RON 90) pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Spekulasi berdatangan termasuk apakah pemerintah akan membuat jenis BBM baru salah satunya untuk bisa membatasi jenis BBM Pertalite di dalam negeri.

Menanggapi hal itu, Arifin mengatakan bahwa pihaknya saat ini bersama dengan Kementerian lainnya yang terkait tengah membahas perihal pendataan masyarakat yang berhak membeli BBM bersubsidi. "Tidak ada yang berubah, tidak naik. Kita lagi mempertajam dulu, mempertajam data (masyarakat)," bebernya.

Arifin menyebutkan, yang pasti, pemerintah saat ini menginginkan arah kebijakan subsidi BBM harus bisa diterima oleh masyarakat yang memang membutuhkan yang disebut sebagai subsidi tepat sasaran. "Arahnya ke kita kan mau tepat sasaran, minta diperdalam lagi," imbuhnya.

Adapun, perihal pembatasan tersebut Arifin mengatakan bahwa kriteria pengguna BBM bersubsidi melalui aturan yang akan tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM. "Nanti kita ajuin melalui Permen tapi kan memang harus tepat sasaran, mana yang memang, kendaraan apa yang dapat," tandasnya.

Di lain sisi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agus Cahyono Adi menjelaskan pemerintah akan memulai mengenalkan jenis BBM baru tersebut pada 17 Agustus 2024 mendatang.

"Kalau rendah sulfur ini akan mulai tapi sebagai pilot, 17 itu adalah semacam kick-off-nya mau mulai di sana. Terus yang disampaikan 17 Agustus pembatasan, tadi Pak Menteri sudah nyampein ini lagi dibahas di Perpres 191 mengenai mana aja yang targetnya siapa aja," jelas Agus saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Dia membeberkan, bahwa pada tanggal 17 Agustus 2024 tersebut pihaknya akan mengenalkan jenis BBM baru tersebut secara bertahap di beberapa SPBU terlebih dahulu. "Ada beberapa SPBU kalau saya dengarnya gitu masih dimulai beberapa SPBU," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Punya Produk BBM Baru, Ini Kata Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular