
Catat! Ini Alasan Jokowi Tambah Tugas BPDPKS Urus Kakao & Kelapa

Jakarta, CBNC Indonesia - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas pengelolaan komoditas kelapa dan kakao di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Dalam keterangan pers setelah ratas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan arahan Jokowi.
Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu negara produsen kelapa dan kakao. Produksi kelapa mencapai 2,8 juta ton per tahun dengan nilai ekspor US$ 1,2 miliar, sedangkan produksi kakao mencapai 180 ribu ton dengan nilai ekspor US$ 1,3 miliar. Sementara luas lahan perkebunan kelapa 3,3 juta hektare dan luas perkebunan kakao 1,3 juta hektare.
Airlangga menjelaskan, selama ini untuk kakao, ada bea keluar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Persentasenya antara 0%-15% tergantung dari harga. Selain Indonesia, beberapa negara yang menerapkan bea keluar kakao antara lain Pantai Gading dan Ghana.
"Kalau kita lihat ternyata dari segi industrinya, jumlah lahan kakao berkurang. Oleh karena itu kebutuhan pengembangan industri kita butuh sekitar hampir double. Jadi kita sudah ada 11 perusahaan yang di pengelolaan kakao dan industri coklat sudah naik menjadi 31 perusahaan, dan kebutuhan kakaonya kapasitas dari perusahaan itu 124 ribu ton," kata Airlangga.
"Oleh karena itu kebutuhan kakao sekarang lokalnya hanya 45% dan impornya 55%. Nah oleh karena itu penting untuk replanting kakao dan untuk agar luasan kakao meningkat dan produksinya bisa dikembalikan ke mungkin double ke 400.000 ton," lanjutnya.
Arahan presiden, menurut Airlangga, adalah memberikan tugas tambahan kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk bertanggungjawab untuk me-replanting dan juga mengembangkan industri berbasis kakao dan kelapa.
"Oleh karena itu, yang penting dua-duanya itu adalah karena ini adalah small holder ataupun kebun rakyat, disediakan benihnya oleh perguruan tinggi atau balai penelitian yang dibiayai oleh BPDPKS. Jadi ada penugasan BPDPKS tidak hanya untuk kelapa sawit tetapi untuk revitalisasi daripada kakao dan kelapa," ujar Airlangga.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen Jokowi Beri Gelar Kehormatan ke Prabowo, Luhut & Surya Paloh
